REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu, melatih sebanyak 35 perajin batu akik untuk meningkatkan kapasitas mereka mengolah sumber daya alam itu.
"Kami memberi pelatihan gratis bagi perajin batu akik untuk meningkatkan keahlian mereka," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kaur Agusman Efendi di Kaur, Jumat (20/2).
Ia mengatakan selama ini perajin batu akik di daerah itu hanya bisa mengolah akik menjadi batu cincin.
Dengan peningkatan kapasitas tersebut, katanya, maka para perajin dapat mengolah batu akik menjadi berbagai kerajinan. "Tidak hanya batu akik, juga batu fosil," tambah dia.
Para perajin tersebut, kata Agusman, dilatih oleh para instruktur asal Sukabumi, Jawa Barat.
Empat orang instruktur atau pelatih pembuat kerajinan akik didatangkan oleh Pemerintah Kabupaten Kaur dan sudah dikontrak selama dua tahun. "Kami menilai cara ini lebih praktis daripada mengirim perajin ke luar daerah," katanya.
Kepala Bidang Perindustrian Disperindag Kaur Harika mengatakan pengolahan batu akik tersebut bertujuan meningkatkan nilai tambah bagi masyarakat setempat. "Selama ini batu akik dikirim ke luar daerah dalam bentuk bongkahan, ini minim nilai tambah," katanya.
Ia mengimbau warga yang ingin meningkatkan kemampuan mengolah batu akik agar bergabung di gedung workshop batu akik di samping Kantor Disperindag Kaur.