REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ratusan penumpang Lion Air mengalami keterlambatan penerbangan diakibatkan adanya 10 pesawat yang rusak. Hal ini membuat banyak penumpang yang mengamuk di bandara.
Dikatakan oleh Staf Khusus Menteri Perhubungan Hadi M Djuraid wajar bila penumpang merasa kesal. Pasalnya diakui olehnya pihak Lion Air dianggap tidak kooperatif dalam menyelesaikan masalah.
"Untuk insiden pagi ini kami sangat kecewa dengan Lion Air. Tidak ada penjelasan pasti apa penyebab keterlambatan, bahkan tidak bertanggung jawab," katanya ketika dihubungi Republika Online, Kamis (19/2).
Hal itu membuat pihak otoritas bandara kesulitan berkoordinasi dengan pihak maskapai untuk meredakan amarah penumpang.
"Mereka tidak responsif di lapangan. Bahkan pihak otoritas bandara wilayah I saat ini tengah berada di tengah penumpang untuk menenangkan mereka. Pihak Lion Air pun tidak memberikan penjelasan lebih lanjut dan hanya diam. Ini tentu menyulitkan ya," katanya menjelaskan.
Bahkan diakui pula olehnya Lion Air tidak memiliki standar SOP yang jelas dalam menangani keterlambatan pesawatnya dengan menelantarkan penumpangnya begitu saja di ruang tunggu.
"Sangat disesalkan, perusahaan sebesar Lion Air tidak memiliki SOP yang jelas!," tutupnya.