Rabu 18 Feb 2015 17:40 WIB
Plt Pimpinan KPK

Penunjukan Ruki, Indrianto dan Johan Dinilai Kurang Tepat

Rep: Yulianingsih/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Plt Pimpinan KPK Johan Budi
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Plt Pimpinan KPK Johan Budi

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Peneliti Pusat Kajian Anti Korupsi (Pukat) UGM, Hifdzil Alim mengatakan, penunjukan ketiga pimpinan sementara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) oleh presiden justru menunjukan bahwa presiden hanya main aman saja.

"Plt Pimpinan KPK itu sifatnya sementara saja dan dari komposisinya saya kurang sreg.  Sepertinya presiden hanya mau main aman di posisinya saja. Tidak berani melawan dan melindungi pemberantasan korupsi," katanya, Rabu (18/2).

Dikatakan Hifdzil, Taufiequrahman Ruki meski pernah menjadi pimpinan KPK tetapi masih dari unsur kepolisian. Sementara Indrianto dari sisi kesehatan kurang fit.

Sedangkan Johan Budi berasal dari internal KPK dan tidak memiliki background hukum atau akuntansi. "UU KPK mensyaratkan ada pengalaman khusus di dua bidang itu minimal 15 tahun. Jadi sepertinya presiden hanya mau main aman di posisinya saja. Tidak berani melawan dan melindungi pemberantasan korupsi.," ujarnya.

Padahal kata dia, saat ini justru dibutuhkan orang yang berani melawan desain sistematis pelemahan KPK. Jadi harusnya pimpinan KPK  itu tidak  berasal dari unsur polisi. "Itu yang saya takutkan. Jangan-jangan jalan keluarnya malah menghentikan kasus BG," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement