Selasa 17 Feb 2015 20:00 WIB

Menteri Desa Dorong Percepatan Produk Desa di Global

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Satya Festiani
Kerajinan bunga spon dari Bali.
Foto: Pasarbebas.com
Kerajinan bunga spon dari Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi akan mendorong percepatan produk unggulan masyarakat perdesaan bersaing di pasar global.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar mengatakan, hampir setiap produk unggulan masyarakat desa sebenarnya sudah banyak diminati oleh konsumen dari luar Indonesia. Ia menyontohkan, kerajinan bambu, batu manik-manik, aksesoris fesyen, dan lainnya sebagainya menjadi komoditas unggulan perdesaan.

“Konsumen asing lebih banyak membelinya saat berada di Indonesia. Artinya, produk kreatif desa banyak diminati pangsa pasar asing,” ujarnya, di Jakarta, Selasa (17/2).

Untuk itu, selain pengemasan produk, manajemen pemasaran, juga perlunya penerapan market berbasis tehnologi untuk memperkenalkan produk masyarakat perdesaan. Apalagi, kata dia, tahun ini Indonesia memasuki pasar bebas Asia Tenggara seiring dengan berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

“Pasar bebas ini pasti akan penuh persaingan. Ini akan menjadi perhatian serius pemerintah untuk meningkatkan daya saing masyarakat desa,” katanya.

Ia menyebutkan, cara yang paling menarik saat ini agar masyarakat bisa memasarkan produk unggulan adalah memanfaatkan sosial media. Media sosial ini, kata Marwan, marak dengan tampilan penawaran produk.

“Media sosial bukan lagi jadi ajang pertemanan, sekarang sudah menjadi ajang transaksi. Tinggal pengemasan gambar saja, diminati,” ujarnya.

Untuk menembus pangsa luar negeri itu perlu pemberdayaan penerapan berbasis teknologi oleh masyarakat desa. Masyarakat, kata Marwan, harus pelan-pelan melek teknologi, agar produk unggulannya bisa langsung merambah konsumen global. Karena itu, ia menjelaskan, peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) perlu secepatnya direalisasikan. Ini karena akan sekaligus membuka peluang investasi pengembangan usaha.

“Karena melalui BUMDes ini dana desa dapat dikelola secara produktif untuk menggerakkan ekonomi desa demi meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement