REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Sebanyak tujuh orang tewas akibat kecelakaan sebuah kapal cepat atau speed boad bernama Fahri Aziz di perairan Sungai Pulau Rimau, Banyuasin, Sumatera Selatan, Selasa (17/2) pagi.
Kecelakaan terjadi akibat kapal menghindari sampah sehingga terbalik dan beberapa di antaranya terjebak di dalam kapal sehingga sebagian penumpang tidak bisa diselamatkan.
Wakil Direktur Pol Air Polda Sumsel AKBP Arif BW kepada wartawan usai mengevakuasi korban di Markas Pol Air Sungai Lias Palembang, Selasa mengatakan, memang pihaknya mengevakuasi korban kapal tersebut.
Ada 28 penumpang termasuk sopir/nakhoda dan kernet/awak kapal, serta tujuh orang di antaranya tidak tertolong lagi sehingga meninggal dunia, kata dia.
Menurut dia, kejadiannya kapal dari Karang Agung, Kabupaten Musibanyuasin menuju Palembang dan sesampai di perairan Pulau Rimau, Kabupaten Banyuasin terjadi kecelakaan sekitar pukul 09.00 WIB. Ada tujuh yang tidak bisa diselamatkan akibat terjebak di dalam kapal sehingga meninggal dunia, ujar dia.
Korban sendiri kebanyakan berasal dari Kecamatan Lalan, Musibanyuasin dan saat ini masih berada di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumsel.
Sementara pengemudi kapal Holidin saat ditemui di Markas Pol Air Palembang mengatakan, memang pihaknya mengindari sampah di perairan sungai tersebut.
Akibat menghindari sampah tersebut sehingga kapal menjadi oleng dan langsung terbalik, kata dia. Memang, ada yang terjebak dalam kapal sehingga sulit ke luar sehingga tidak tertolong jiwanya.
Bedasarkan data korban meninggal dunia yakni Dedi Junaidi (45), Siwa (48), Yudis (55), Halimah S (50), Jailani (25) dan Agus serta seorang lagi belum diketahui namanya. Sementara pantauan di RS Bhayangkara Polda Sumsel keluarga korban sudah banyak datang untuk menjemput.