Selasa 17 Feb 2015 15:09 WIB

Cegah Banjir, Desa Cienteung Dijadikan Situ

  Banjir akibat luapan Sungai Citarum membanjiri daerah Cieunteung, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Ahad (15/12).  (Republika/Edi Yusuf)
Banjir akibat luapan Sungai Citarum membanjiri daerah Cieunteung, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Ahad (15/12). (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, JATINANGOR – Bencana banjir yang terus melanda wilayah Bandung selatan, masih menjadi pekerjaan rumah pemerintah. Meski luapan Sungai Citarum telah diantisipasi dengan beberapa cara, salah satunya dengan pengerukan, namun hasilnya Bandung selatan hanya bertahan dua tahun dari banjir.

“Padahal, pemerintah sudah menghabiskan anggaran sebesar Rp 1,4 triliun untuk pengerukan tersebut,” ucap Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljo. Hal tersebut terjadi karena sedimentasi yang terjadi di hulu sangat tinggi.

Oleh karena itu, pemerintah pun membuat solusi baru untuk menangani banjir di Bandung selatan. Menurut Basuki, ada tiga langkah yang akan diterapkan untuk menormalisasi Sungai Citarum.

Pertama, pengerukan Sungai Citarum. Kedua, menjadikan Desa Cieunteung sebagai situ untuk menampung banjir. “Dan ketiga, membuat sudutan dari Cisangkuy ke Cieunteung," paparnya saat ditemui di acara peresmian Situ II ITB Jatinangor.

Basuki mengatakan, PU akan membebaskan lahan seluas lima hektare dan memindahkan penduduk Desa Cieunteung agar bisa membuat situ atau danau yang menampung banjir. “Teknisnya, danau tersebut dikosongkan. Saat hujan, maka danau akan diisi air banjir. Setelah surut, baru kami pompa,” ucapnya.

Untuk mengantisipasi dampak yang terjadi dari pembebasan lahan Cieunteung, PLT Direktur Jendral Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Mudjadi mengatakan, pemerintah akan mengganti rugi pemukiman warga. “Tentu kami akan berikan kompensasi, dan juga rencananya akan dibuat rusunawa,” ujar Mudjadi.

Mudjadi mengatakan, tender untuk program situ yang menghabiskan anggaran sebanyak Rp 152 miliar ini, sudah berjalan di 2015 . "Rencananya satu atau dua tahun lagi bisa direalisasikan," katanya.

Menurut Mudjadi, dalam waktu dekat ini, PU juga berencana untuk merevitalisasi situ-situ yang ada di Jabar. Jumlahnya pun akan ditingkatkan. “Tahun 2015 ini, pemerintah menganggarkan dana untuk bendungan dan situ se-Indonesia sebesar Rp 6 triliun,” ujarnya. N mj01, ed: agus yulianto

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement