REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Firman Noor menyatakan pindahnya Jokowi dari Istana Negara ke Istana Bogor menyiratkan jika dia ingin melarikan diri dari himpitan isu politik yang semakin memanas. Hal ini terkait masih panasnya isu KPK Polri di tengah masyarakat.
Firman menyatakan saat ini banyak sekali kepentingan yang berada di sekitar Jokowi. Hal itu, kata dia, menyebabkan Jokowi susah dalam menentukan keputusan terkait kasus Budi Gunawan (BG).
Dalam pandangan Firman, itu yang mendasari Jokowi pindah Istana Bogor. "Soalnya kan di Jakarta sudah diisi banyak kepentingan. Makanya Jokowi berusaha menjaga jarak dengan berbagai kepentingan itu," kata dia, Selasa (17/2).
Di sisi lain, pindahnya Jokowi ke Istana Bogor juga menyiratkan hal lain. Jokowi ingin menegaskan dirinya independen dan tak bisa diintervensi. Selain itu, kata dia, simbol dari Istana Bogor adalah jauh dari kesan elitis. Hal ini tentu berbeda dengan Istana Negara yang terkesan elitis.
Sebelumnya sejak Senin, (16/2), Jokowi sudah mulai berkantor di Istana Bogor. Menurut keterangan dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi, Yudi Crisnandi, presiden akan lebih banyak berkantor di Istana Bogor yakni tiap akhir pekan dan waktu yang tidak ditentukan.