REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Karyawati perbankan syariah ditemukan tewas di atap rumah warga. Korban S ditemukan dalam kondisi mengenaskan dengan sejumlah luka.
"Terjadi pencurian dengan kekerasan disertai pembunuhan pemerkosaan," terang Kapolres Metro Jakarta Pusat KBP Hendro Pandowo kepada Republika, Senin (16/2).
Korban S (Silmina) ditemukan tak bernyawa di atap rumah warga (HY) yang berjarak 15 meter dari kamar kos korban di kawasan Senen. Terdapat sejumlah luka di bagian leher, muka, serta telapak kaki. Kepolisian juga menyatakan terdapat lebam di mata korban. Saat ditemukan, korban dalam kondisi setengah tak berbusana dengan kaki dan tangan terikat kain.
Sekitar pukul 00.00 WIB, saksi A (Alit) mendengar suara rintihan meminta tolong. Di sisi lain, saksi NA (Naung Ama) menemukan kamar kos korban dalam keadaan kosong. Sejumlah barang berharga korban raib. Setelahnya, warga menemukan korban di atap salah satu rumah warga. Salah satu teman kos korban kemudian menghubungi orang tua korban Y.
Orang tua korban kemudian melapor pada kepolisian pada 01.30 WIB. Kepolisian lalu cek TKP pada 02.30 WIB dan menurunkan jasad korban dari atap. Polisi kemudian berhasil menangkap pelaku AR (Afdila Rizki) di kawasan Senen, Jakarta Pusat.
Kepolisian berhasil mengamankan sejumlah barang bukti dari tangan pelaku, termasuk laptop dan ponsel korban yang dicuri pelaku. Di antaranya kepolisian mengamankan tas berbahan kain warna merah jambu yang berisikan Laptop merek Lenovo silver berikut tas laptop warna hitam, kaca mata baca beserta tempatnya, ponsel merek Samsung dan charger, kunci pintu kamar kos korban serta uang tunai Rp 42 ribu pecahan dua ribu.
Pelaku AR merupakan warga Kelurahan Kenari yang berusia 21 tahun. Pelaku selama ini berprofesi sebagai karyawan fotokopi.