REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Tumpukan sampah di TPS Bantar Gebang setinggi 10 sampai 12 meter rawan longsor disaat musim penghujan. Selain itu kondisi fisik para pemulung juga kewalahan menghadapi cuaca yang musim penghujan. Hal tersebut membuat pemulung yang setiap hari beraktivitas di sana kesulitan.
Indarto (40) warga Kelurahan Sumur Batu, Kecamatan Bantar Gebang, Kota Bekasi mengaku, kondisi fisik tubuhnya tidak mampu bekerja maksimal saat musim penghujan. Lokasi tempat ia memulung sampah tergenang air, jika hujan deras banjir.
"Jika hujan deras air menggenangi jalan set inggi mata kaki, bahkan bisa lebih," ujar Indarto kepada Republika, Jum'at (13/2).
Di musim penghujan, keluhan orang-orang yang tinggal di area TPS Bantar Gebang hampir sama. Lokasi sampah kebanjiran terus. Menurut Indarto, selokan yang ada di TPS harus diperbaiki untuk menanggulangi banjir di area TPS.
Warga lainnya, Resjani (45) warga yang tinggal di sekitar TPS Sumur Batu kelahiran Indramayu mengaku sangat takut jika sampah yang menggunung tiba-tiba longsor saat ia memulung sampah. Ia juga mengaku sangat kedinginan jika hujan deras terjadi sepanjang hari. Hal tersebut membuat ia kesulitan saat bekerja memulung sampah.
"Meski hujan harus tetap bekerja, anak bini nanti makan apa, yah namanya juga orang kecil," kata Resjani.
warga yang tinggal di sana selain takut tertimpa longsor gundukan sampah, juga takut kilatan-kilatan petir. Tidak ada pepohonan di area TPS, hanya terdapat tumpukan-tumpukan sampahyang menggunung sampai setinggi 10 meter. Tentu hal tersebut membuat warga takut akan kilatan-kilatan petir yang sering terjadi di musim hujan.
"Saya memulung sampah di atas tumpukan sampah yang menggunung, takut sampahnya longsor, takut tersambar petir," ujar Resjani.