Jumat 13 Feb 2015 14:09 WIB
Penyerangan Az Zikra

Apapun Alasannya Penyerangan Majelis Az-Zikra tak Bisa Dibenarkan

Rep: Aldian Wahyu R/ Red: Erik Purnama Putra
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan menerima sabuk hitam karate.
Foto: Republika
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan menerima sabuk hitam karate.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan alias Aher mengatakan, kekerasan tidak dapat dibenarkan apapun alasannya. Penyerangan majelis Az Zikra diserahkan kepada aparat kepolisian untuk diproses karena sudah masuk ke ranah kriminal.

Menurut Aher, aparat kepolisian telah bertemu dengan pihak majelis Az-Zikra yang dipimpin Ustaz Arifin Ilham. Tujuannya adalah untuk memproses kasus itu ke jalur hukum

Menurut dia, mengenai isu SARA dalam kasus itu, ia tidak mengharapkannya. "Isu itu kalimat, kalimat catatan, dan lain-lain," kata Aher di Istana Bogor, Jumat (13/2) siang.

Agar tindakan anarkis itu tidak terulang lagi, Aher menuturkan, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Pemerintah Provinsi, Pemerintah Daerah, bersama Kementerian Agama terus melakukan pembinaan. Sebelumnya, majelis Az-Zikra diserbu kelompok tidak dikenal pada Rabu (11/2) malam lalu. Kini, sebanyak 38 orang sedang diproses Polres Bogor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement