Kamis 12 Feb 2015 18:42 WIB
Penyerangan Az Zikra

Terkait Sunni dan Syiah, Ini Komentar Menteri Agama

Rep: c83/ Red: Bilal Ramadhan
Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin mengikuti rapat kerja dengan Komisi VIII DPD RI di kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (11/2).  (Republika/Agung Supriyanto)
Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin mengikuti rapat kerja dengan Komisi VIII DPD RI di kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (11/2). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin mengecam keras aksi kekerasan yang terjadi di komplek Majelis Az Zikra. Ia juga mengaku khawatir jika kasus ini ditunggangi oleh pihak ketiga untuk membenturkan umat Islam Indonesia dengan mengangkat isu seputar sunni dan syiah.

Terkait isu sunni dan syiah, ia mengatakan memang terdapat perbedaan di antara keduanya. Namun persamaannya jauh lebih besar dari pada perbedaan tersebut. Di antaranya sunni dan syiah sama-sama bersyahadat, meyakini Allah adalah Tuhan, Meyakini Nabi muhammad Rasul terakhir, Menunaikan sholat, puasa dan lainnya.

Sehingga akan lebih baik jika bukan perbedaan yang ditonjolkan. Namun, jika memang ingin mengemukakan perbedaan tersebut maka harus disampaikan dengan rasa saling menghormati dan menghargai antara satu dengan yang lain.  

"Tapi kita harus akui ada perbedaan, tapi perbedaan itu tidak perlu terlalu ditonjolkan sekali yang justru menimbulkan pertentangan antara satu yang lainnya," kata Lukmah Hakim.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement