REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Utara mengerahkan dua pompa jenis "mobile" (bisa dipindah-pindah) untuk menyedot genangan air di wilayah Kelapa Gading, Jakarta Utara karena pompa air Kodamar tidak berfungsi.
"Saya dapat info pompa Kodamar itu mati sejak tadi pagi. Tapi kita upayakan dengan mengerahkan tiga pompa mobile untuk menyedot genangan air," kata Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi ketika dikonfirmasi, Selasa Malam.
Menurut dia, dari ketiga pompa jenis mobile tersebut, dua diantaranya ditempatkan di Jalan Boulevard Barat dan satu pompa diletakkan di depan pusat perbelanjaan Mall Artha Gading.
"Sejak saya terima informasi tersebut pagi ini, upaya perbaikan masih terus dilakukan sampai sekarang. Namun kita tidak bisa memperkirakan kapan pompa itu bisa kembali berfungsi," ujar Rustam.
Selain tiga pompa air jenis mobile, dia menuturkan pihaknya juga tengah meminta bantuan kepaa Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Damkar dan PB) untuk mengerahkan armadanya.
"Kita sedang mengupayakan untuk meminta armada-armada mobil Damkar. Sehingga, air bisa disedot dan dialirkan ke Kali Sunter. Kita upayakan secepatnya," tutur Rustam.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan sekitar 80 persen wilayah Jakarta Utara terendam banjir akibat hujan deras dan tidak berfungsinya sejumlah pompa air.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI, banjir dengan ketinggian air yang berkisah 30 hingga 80 cm melanda wilayah Jakarta Utara.
Banjir tersebut terjadi di depan Mangga Dua Square 50 cm, Jalan Gading Elok Timur I setinggi 40 cm, depan Mall Artha Gading 40-50 cm, sekitar Danau Sunter 30-40 cm, depan RS Atma Jaya, Pluit 40 cm, Jalan Boulevard 30-40 cm, kawasan Kapuk Muara 50-80 cm dan Jalan Papanggo 2C, 2E, Tanjung Priok 40-50 cm.