REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta mengimbau kepada Pemerintah Provinsi setempat agar memperlebar saluran air atau drainase yang tersebar di wilayah ibu kota sesegera mungkin.
"Kapasitas saluran air di Jakarta harus segera diperlebar supaya bisa menampung air hujan secara maksimal dan banjir ikut berkurang," kata Ketua Komisi D DPRD DKI M Sanusi di Jakarta, Selasa Malam. Menurut dia, drainase yang buruk merupakan salah satu penyebab timbulnya genangan dan banjir, baik ketika hujan turun dengan intensitas yang rendah maupun intensitas tinggi.
"Oleh karena itu, Pemprov DKI harus mendata wilayah mana saja yang tergenang air. Kemudian, pelebaran drainase harus segera dilakukan supaya genangan itu tidak muncul lagi," ujar Sanusi. Selain melebarkan saluran air, dia pun meminta agar Pemprov DKI harus tanggap dan mengambil langkah secepat mungkin dalam menanggulangi masalah banjir di sejumlah wilayah ibu kota.
"Langkah antisipasi yang cepat itu diantaranya dapat dilakukan dengan cara menempatkan pompa-pompa air untuk menyedot air yang menggenangi beberapa ruas jalan. Langkah-langkah cepat harus diambil Pemprov untuk mengatasi banjir," tutur Sanusi.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan alokasi anggaran senilai total Rp10,5 triliun didalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI 2015 harus dapat dimanfaatkan untuk penanggulangan banjir. "Ada alokasi sebesar Rp5 triliun untuk Dinas Tata Air dan Rp5,5 triliun untuk Dinas Bina Marga dalam APBD DKI tahun ini. Anggaran tersebut harus digunakan sebaik-baiknya untuk mengurangi banjir di kota ini," ungkap Sanusi.