Selasa 10 Feb 2015 18:12 WIB

Cuaca Buruk, Ribuan Nelayan Subang tak Melaut

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Angga Indrawan
Nelayan tradisional membenahi jaring (ilustrasi).
Foto: Antara
Nelayan tradisional membenahi jaring (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Di balik hujan lebat, situasi paceklik menelikung ribuan nelayan Kabupaten Subang, Jawa Barat. Sudah sebulan terakhir mereka tak melaut. Kondisi ini akibat cuaca yang buruk.

Sekertaris Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Subang, Yanto Sugiarto mengatakan, musim angin barat ini membuat nelayan menganggur. Sebab, kalau memaksakan untuk melaut, khawatir hal-hal negatif akan terjadi.

"Makanya, sudah lama perahu-perahu nelayan ini bersandar di muara," ujar Yanto, kepada Republika, Selasa (10/2).

Menurut Yanto, akibat cuaca buruk ini nelayan kehilangan pendapatannya. Biasanya, mereka memeroleh pendapatan antara Rp 1,5-2 juta per bulan, saat ini hilang semua. Sehingga, masyarakat pesisir itu banyak yang terjerat hutan. Bahkan, tak sedikit barang-barang berharga mereka dijual.

Adapun jumlah nelayan di Subang ini lebih dari 6.000 orang. Jika menghitung perahunya saja, ada 2.000 perahu nelayan yang ada di wilayah ini. Setiap perahu, memiliki ABK minimal dua orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement