Selasa 10 Feb 2015 14:06 WIB

Lawan Hatta, Zulkifli Harap Musyawarah Mufakat di Kongres

Rep: Agus Raharjo/ Red: Erik Purnama Putra
Calon ketua umum PAN Zulkufli Hasan di Lombok, Sabtu (7/2) malam Wita.
Foto: Republika/Musiron
Calon ketua umum PAN Zulkufli Hasan di Lombok, Sabtu (7/2) malam Wita.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persaingan dua kandidat ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN) semakin terasa. Pada Ahad (8/2) lalu, dua kubu sama-sama menjaring suara dengan konsolidasi di wilayah Indonesia Timur. Hatta Rajasa menggelar deklarasi dukungan di Manado, sedangkan Zulkifli Hasan di Mataram.

Meskipun klaim dukungan terjadi antar dua kubu, namun Zulkifli tetap berharap kongres yang akan memilih ketua umum akhir Februari nanti berjalan demokratis dan aman. Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) tersebut masih berharap kongres selesai dengan musyawarah mufakat.

"Kalau demokrasi kan musyawarah mufakat," kata Zulkifli di kompleks Parlemen, Selasa (10/2).

Zulkifli menambahkan, kalaupun tidak terjadi musyawarah mufakat dalam pemilihan ketua umum partai berlambang Matahari itu, proses demokrasi akan dilanjutkan dengan mekanisme pemilihan suara. Apapun hasilnya, ia meminta pada semua pihak untuk mendoakan PAN jadi lebih baik lagi.

Ditanya soal dukungan, Zulkifli menegaskan tidak menarget apapun. Dukungan hanya dibiarkan mengalir saja sampai penyelenggaraan kongres PAN nantinya. Dalam mencari dukungan, Zulkifli menegaskan tidak akan menggunakan kampanye hitam untuk menjatuhkan lawan.

Menurut mantan menteri kehutanan tersebut, hal tu bukan bagian tradisi PAN. "Black campaign itu dalam tradisi PAN tidak ada," kata Zulkifli.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement