REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mendirikan 28 posko taktis di Jakarta dan sekitarnya untuk menangani bencana banjir di Ibu Kota.
"Posko sudah didirikan sejak pertengahan Januari lalu," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Selasa (10/2).
Posko tersebut, kata dia, diperkuat dengan logistik dan sejak kemarin telah melakukan evakuasi, distribusi bantuan dan lainnya. "Posko juga diperkuat dengan personil dari BNPB, SRC PB, Senkom Mitra Polri dan Menwa," ucapnya.
Posko tersebut, kata dia, diharapkan dapat mempermudah penanganan banjir Jakarta. Sementara itu, kata dia, pada saat ini Kali Karet dan Angke Hulu masih siaga satu. Sedangkan Sungai Ciliwung di pintu air Manggarai, Pesanggrahan, Pulo Gadung, dan Pasar Ikan masih status siaga tiga.
Dengan kondisi seperti ini banjir diperkirakan berpotensi meluas. Pasokan air dari hulu makin meningkat sementara itu wilayah hilir sudah terendam banjir. "Sebanyak 5.986 jiwa mengungsi akibat banjir Jakarta, Jumlah ini dapat bertambah karena belum semua data dilaporkan oleh petugas lapangan," ujarnya.
Untuk itu, dia mengimbau masyarakat selalu waspada. Banjir Jakarta bukan saja disebabkan oleh luapan sungai. "Tapi buruknya drainase perkotaan dan tata ruang yang tak terkendali menyebabkan banjir makin sulit ditangani," tuturnya.