REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Akibat menghipnotis seorang ibu, dua orang pemuda babak belur dihakimi massa di Pertigaan Taman Kopo Indah, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, Senin (9/2) siang. Dua orang pemuda tersebut nekat menghipnotis saat korban baru pulang dari pegadaian yang berada di wilayah sorang.
Kapolsek Margahayu, Susianti Rachma mengatakan, dua pelaku hipnotis tersebut adalah Sup (24 tahun) dan Mir (30), yang merupakan warga Tangerang. Sedangkan korban sendiri bernama Imas Suryani (52). Selain kedua pelaku, polisi masih mencari seorang pelaku lainnya.
"Dua pelaku hipnotis sudah kami amankan. Keduanya sempat dihakimi massa, tetapi petugas langsung mengamankan mereka,” katanya, di Mapolsek Margahayu, kabupaten Bandung, Senin (9/2).
Susianti mengungkapkan, kejadian tersebut berawal ketika dua pelaku hipnotis tersebut mengaku dokter kepada korban. Kemudian, pelaku menanyakan alamat korban dan meminta sejumlah uang.
Korban yang telah dihipnotis kemudian langsung menuruti permintaan korban dan menyerahkan uang sebesar Rp 1 juta dan 20 gram emas. Setelah mendapatkan barang-barang korban, pelaku langsung meninggalkan tempat kejadian.
Tidak lama korban tersadar, kemudian menceritakan kejadian tersebut kepada anaknya, Taufiqurrahman, yang merupakan anggota Polres Bandung. Taufiq pun langsung memonitor keberadaan pelaku melalui radio petugas lalu lintas setelah mengetahui nomor polisi mobil yang digunakan pelaku.
“Korban sempat mencatat nomor mobil pelaku, sehingga keberadaan pelaku bisa dilacak. Mereka akhirnya ditemukan di kompleks TKI,” ungkapnya.
Polisi menyita sejumlah barang bukti dari tangan tersangka. Meskipun demikian, polisi terus melakukan penyelidikan dalam rangka melakukan pengembangan.
Di kesempatan yang sama, Susi mengungkapkan baru saja melakukan olah tempat kejadian perkara di rumah Nurlita (35), warga Perumahan Sukamenak Indah, Blok E Nomor 13, Desa Sayati, Kecamatan Margahayu, yang baru –baru ini dibobol pencuri pada Ahad (8/2) malam. Dalam aksi tersebut uang tunai sebesar Rp 9 juta dan beberapa perhiasaan seperti cincin, gelang, kalung, 4 buah jam tangan, serta logam mulia raib.
Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara, ia merasa banyak kejanggalan dari insiden pembobolan ini. Selain hanya bagian kamar yang disatroni pelaku, hanya uang dan perhiasan yang diambil, termasuk lubang yang berada di atap kamar tidak terlalu besar.
"Kami melihat ada dua lubang. Satu ada dibagian kamar yang kemungkinan menjadi jalan masuk pelaku dan satu lubang kecil seperti bekas tusukan benda tajam ada di kamar mandi," katanya menjelaskan.
Untuk mengungkap kejanggalan itu, lanjut Susi, pihaknya melakukan identifikasi jari terhadap para penghuni rumah. Diduga, pelaku masih orang dekat korban karena mengetahui kondisi rumah korban.