Selasa 10 Feb 2015 02:00 WIB

Warga Jakarta Habiskan 400 Jam Setahun di Jalan

Rep: c97/ Red: Karta Raharja Ucu
 Ratusan kendaraan terjebak kemacetan usai hujan deras di Jalan Otista, Jakarta Timur, Selasa (13/1).  (Republika/Raisan Al Farisi)
Ratusan kendaraan terjebak kemacetan usai hujan deras di Jalan Otista, Jakarta Timur, Selasa (13/1). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Country Director Institute for Transportation and Development Policy (ITDP), Yoga Adiwinarto menuturkan, saat ini mayoritas masyarakat yang beraktivitas di Jakarta, menghabiskan waktu di jalan selama hampir dua jam.

Menurutnya, meskipun dengan angkutan umum, hal ini jelas tidaklah efisien. Rata-rata, kata Yoga, warga menempuh lebih dari 400 jam dalam setahun hanya untuk pulang-pergi dari rumah ke kantor.

"Sudah saatnya Pemerintah Provinsi dan masyarakat mendefinisikan ulang Jakarta sebagai kota tempat mencari uang dan hunian yang nyaman," kata dia, Senin (9/2).

Karenanya, ITDP mendukung Jakarta untuk menjadi kota yang compact, sehingga membuat warganya menjadi lebih aktif dan produktif. Salah satu cara mengatasi kemacetan menurutnya dengan membangun rumah susun di pusat kota harus menjadi arah kebijakan perumahan di Jakarta.

"Area seperti Kebon Kacang, Kampung Bali, Tanah Abang, Setiabudi dan juga Karet harus segera dijadikan lokasi baru untuk pengembangan apartemen murah dan rumah susun bagi kaum pekerja kerah putih," tutur Yoga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement