Senin 09 Feb 2015 20:43 WIB

Tahun Ini LPE Jabar Diperkirakan Tumbuh 5,8 Persen

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Djibril Muhammad
Pertumbuhan ekonomi (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Pertumbuhan ekonomi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) memprediksi laju pertumbuhan ekonomi (LPE) Jabar pada 2015 akan meningkat di atas 5,8 persen.

Menurut Kepala Bappeda Jabar, Denny Juanda, hingga triwulan III 2014 LPE Jabar telah mencapai 5,61 persen. Sementara pada triwulan II, sebesar 5,63 persen dan triwulan I hanya 4,06 persen.

"Dengan pencapaian demikian, tampaknya hingga akhir 2014, LPE Jabar tidak akan lebih dari 5,8 persen," ujar Denny kepada wartawan, Senin (9/2).

Menurut Denny, sejak 2008, LPE Jabar tidak pernah jauh berbeda dengan LPE nasional. Bahkan, posisinya cenderung lebih tinggi.

Jika pertumbuhan ekonomi nasional diperkirakan akan mencapai 5,8 persen maka provinsi diperkirakan akan berada sedikit di atasnya. "Hasil analisis tren, LPE Jabar di  2015 berada di rentang 5,65-6,35 persen," katanya.

Proyeksi angka tersebut, kata Denny, cukup rasional jika dikaitkan dengan kemampuan menyerap investasi selama ini sebagai salah satu sumber pertumbuhan ekonomi. Rata-rata Incremental Capital-Output Ratio (ICOR) Jabar 2009-2013 sebesar 3,08.

Pertumbuhan dalam range 5,5 persen sampai 6,0 persen yang membutuhkan investasi antara Rp 70-80 triliun rupiah (harga konstan). "Angka tersebut tidak sulit dicapai jika upaya kinerja menarik investasi selama ini dapat dipertahankan," katanya.

Denny mengatakan, ke depan Pemprov Jabar akan mulai concern kepada sektor-sektor unggulan. Seperti, industri pengolahan dan pangan. Agar, tidak hanya memproduksi raw material namun harus sudah mulai mengangkat nilai tambah.

Selain itu sektor perdagangan, hotel dan restoran (PHR) dan industri kreatif akan mendapatkan prioritas. "Dua sektor tersebut merupakan sektor yang paling memiliki potensi dalam pembangunan ekonomi Jabar," katanya.

Terpisah Asisten IV Administrasi Setda Jabar, Iwa Karniwa mengatakan, Pemprov Jabar masih memandang optimis keberlangsung sejumlah proyek infrastruktur. Investor, dipastikan masih akan terus datang karena Jabar memiliki sejumlah keunggulan yang akan menopang minat investasi.

Pertama, posisi Jawa Barat yang berada di sekitar ibukota telah menjadikan wilayah Jabar sebagai sentra industri nasional, yang selama puluhan tahun menyokong perekonomian nasional.

Kedua, ketersediaan pasokan produksi bahan pokok nasional, menunjukkan kontribusi pangan Jabar telah menopang sekitar 18  persen cadangan pangan beras nasional.

Ketiga, kata dia, adanya ketersedian pusat pusat pendidikan tinggi menjadi pendukung ketersediaan SDM serta hasil hasil penelitian penting untuk menopang perekonomian regional. Terakhir, adanya sejumlah infrastruktur nasional di wilayah Jawa Barat terus tersedia relatif baik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement