Ahad 08 Feb 2015 02:40 WIB
mobnas

Gandeng Mobil Malaysia, Pemerintah Dinilai tak Melihat Potensi Dalam Negeri

Rep: CR02/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Walikota Depok Nurmahmudi Ismail melakukan test ride mobil listrik saat melintas di jalan Jatimulya, Depok, Jawa Barat, Jum'at (13/7). Mobil listrik ciptaan warga Depok Dasep Ahmadi tersebut di produksi oleh PT. Sarimas Ahmadi Pratama di jalan Jatimulya No
Foto: Antara
Walikota Depok Nurmahmudi Ismail melakukan test ride mobil listrik saat melintas di jalan Jatimulya, Depok, Jawa Barat, Jum'at (13/7). Mobil listrik ciptaan warga Depok Dasep Ahmadi tersebut di produksi oleh PT. Sarimas Ahmadi Pratama di jalan Jatimulya No

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Malaysia ternyata membawa misi khusus. Presiden Jokowi berusaha mewujudkan mobil nasional (mobnas) dengan menggandeng Proton, produsen otomotif kebanggaan Malaysia.

Banyak pihak merasa heran dengan keputusan orang nomor satu di Indonesia itu terkait mobnas. Seperti halnya dengan Dasep Ahmadi salah satu pengusaha nasional dan juga konseptor mobil listrik di Indonesia.

Menurut Dasep, mobil produksi Proton teknologinya kalah jauh dengan mobil Eropa maupun mobil asal Indonesia. Namun sangat disayangkan Pemerintah Indonesia tidak memiliki keinginan dan fokus untuk mengembangkan potensi yang ada.

Ia mengatakan melihat dari sisi teknologi Indonesia sebetulnya mampu mengalahkan Malaysia. Tetapi lagi-lagi kita ini seperti tidak serius untuk mengembangkan sesuatu yang sebenarnya bernilai sangat besar dalam hal sumber daya manusia

Dasep menilai keputusan Presiden Jokowi dalam menggandeng produsen mobil asal Malaysia itu kurang tepat. Dasep berharap Jokowi dapat menjelaskan kepada publik melalui Menteri Perindustrian Indonesia terkait alasannya memilih Proton dalam hal kerja sama mobnas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement