REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Ketua Dewan Pers Bagir Manan mendorong agar insan pers menjunjung profesionalisme dalam menjalankan tugasnya agar memberikan informasi dengan bertanggungjawab.
Menurut Bagir, seorang wartawan tidak hanya dituntut agar memiliki keahlian namun juga memegang teguh idealisme. "Pers harus menjunjung tinggi profesionalisme. Wartawan jangan hanya sekadar punya keahlian, integritas dan orientasi pada pelanggan tetapi juga harus diingat unsur idealisme," kata Bagir disela acara diskusi rangkaian perayaan Hari Pers Nasional (HPN) 2015, di Batam, Kepulauan Riau, Sabtu (7/2).
Pada peringatan HPN 2015, diusung tema "Pers Sehat, Bangsa Hebat" yang menurut Bagir menekankan agar pers menjalankan fungsinya dengan benar. "Pers mestinya tdk sekedar memberitakan kemelut apalagi menjadi bagian didalamnya, mestinya pers yang sehat itu mencari jalan keluar. Pers yang sehat bertanggungjawab pada publik," ujar Bagir.
Adanya jaminan kebebasan pers sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers pasal 4, lanjut Bagir, bukan berarti membuat pers menjadi kebablasan.
"Kebebasan pers atau umumnya adalah kemestian dalam masyarakat demokratis. Kebebasan itu sendiri bisa mematikan kebebasan itu sendiri karena bisa menimbulkan anarki. Kalau tidak terkendali, itu bisa menimbulkan tirani," tutur Bagir. "Kebebasan itu harus ada aturan mainnya dan harus bertingkah laku baik," tambahnya.
Menurut Bagir, tingkah laku baik pers terbagi dari sudut eksternal berdasarkan aturan hukum dan internal dalam bagian kehidupan pers. Dalam kaitannya dengan tuntutan internal, Bagir mengatakan bahwa pers harus menjunjung tinggi kode etik.
"Mari kita jaga agar pers tidak menjadi bagian dalam kegaduhan. Pers tidak boleh menciptakan kontradiksi dan konflik tetapi semua mendorong untuk hal yang lebih baik," jelas Bagir.