Jumat 06 Feb 2015 18:08 WIB

Konsumen Pakaian Bekas Sebut Pertanyakan Alasan Larangan Impor

Rep: C75/ Red: Karta Raharja Ucu
Pakaian bekas diperlihatkan saat konpers di Kemendag, Jakarta, Rabu (4/3). (Republika/ Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Pakaian bekas diperlihatkan saat konpers di Kemendag, Jakarta, Rabu (4/3). (Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Sejumlah konsumen pemakai pakaian bekas impor di Mataram, mengaku tidak pernah mendapatkan penyakit akibat memakai pakaian bekas impor. Justru, keberadaan penjualan pakaian bekas diperlukan karena harganya lebih murah.

Kusnandar, warga Dasan Sari Kota Mataram menyatakan, selama memakai pakaian bekas impor tidak pernah mendapatkan penyakit. "Selama ini gak pernah gatal-gatal akibat memakai pakaian bekas, soalnya //kan// dicuci dulu dan disetrika," ujarnya kepada ROL, Jumat (6/2).

Ia menuturkan, selama ini membeli pakaian bekas impor dikarenakan harga yang lebih murah dibandingkan dengan harga di toko. Serta kualitas pakaian bekas yang relatif sama dengan pakaian baru.

Menurutnya, kebijakan larangan impor pakaian bekas akan membuat masyarakat semakin terbebani. Sebab, rata-rata penjual pakaian bekas merupakan masyarakat kecil. Sehingga dikhawatirkan jika diberlakukan membuat kehilangan pekerjaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement