Jumat 06 Feb 2015 17:24 WIB

Bupati Banjar Bersihkan Lantai Sekolah yang Terendam Banjir

Bupati Banjar Sultan H Khairul Saleh membersihkan lantai ruangan kelas SD Tunggul Irang Ulu yang kotor akibat terendam air selama sepekan terakhir.
Foto: dok pemkab banjar
Bupati Banjar Sultan H Khairul Saleh membersihkan lantai ruangan kelas SD Tunggul Irang Ulu yang kotor akibat terendam air selama sepekan terakhir.

REPUBLIKA.CO.ID,  MARTAPURA –- Puluhan sekolah di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel) selama sepekan ini terpaksa diliburkan akibat terendam air banjir. Puluhan sekolah yang terendam air dengan ketinggian 10 hingga 50 centimeter itu tersebar di empat kecamatan, yakni Martapura, Astambul, Martapura Barat dan Martapura Timur.

Bupati Banjar Sultan H Khairul Saleh pun memantau langsung kondisi banjir yang merendam puluhan sekolah itu, Jumat (6/2). Saat mengunjungi SD Tunggul Irang Ulu, Sultan Banjar itu tak hanya sekadar memantau. Ia turun langsung membantu membersihkan lantai ruangan kelas yang kotor akibat terendam air selama sepekan terakhir.

''Saya teringat waktu sekolah dulu," ujar Sultan Khairul Saleh. Ia menuturkan, waktu masih sekolah juga sering membersihkan lantai kelas dan sekolah yang kotor setelah banjir. "Mengenang masa kecil dulu," tuturnya dengan senyum mengembang.

Aksi Sultan Khairul Saleh yang turut membersihkan lantai kelas dan sekolah itu sempat mengejutkan para guru. Para guru tak menyangka Sultan sekaligus Bupati Banjar itu mau turun tangan membersihkan lantai yang penuh lumpur.

"Semoga Senin nanti air sudah turun dan lantai sekolah tak terendam lagi, sehingga siswa bisa belajar normal kembali," ungkap Sultan Khairul Saleh. Bupati Banjar tak hanya memantau sekolah yang terendam banjir, namun juga mengunjungi masyarakat yang menjadi korban banjir sekaligus memberikan bingkisan.

Sultan mengungkapkan, BPBD Kabupaten Banjar telah melakukan penanganan dengan mendirikan posko siaga di masing-masing kecamatan. Menurutnya, saat ini sebanyak enam kecamatan di wilayah itu terendam banjir dengan jumlah korban mencapai 3.209 kepala keluarga.

"Rapat koordinasi dengan TNI, Polri, serta dinas dan lembaga terkait telah dilakukan," tutur Sultan Khairul Saleh. Selain itu, sosialiasi untuk mewaspadai banjir juga telah dilakukan. "Dinas kesehatan dan puskesma juga dikerahkan untuk menangani kesehatan terhadap timbulnya penyakit pada masyarakat yang terdampak," paparnya.

Menurut dia, bencana banjir yang melanda Kabupaten Banjar telah dilaporkan kepada BNPB dan BPBD pada 31 Januari lalu. Status banjir, kata dia, masih dalam tahap siaga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement