Kamis 05 Feb 2015 12:25 WIB

PDIP Panik Setelah 'Ngotot' Soal Pelantikan Budi Gunawan

Pengunjukrasa dari berbagai aliansi berunjukrasa sebelum dimulainya sidang praperadilan Komjen Pol Budi Gunawan di halaman Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Senin (2/2). (ANTARA/Hafidz Mubarak A).
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A
Pengunjukrasa dari berbagai aliansi berunjukrasa sebelum dimulainya sidang praperadilan Komjen Pol Budi Gunawan di halaman Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Senin (2/2). (ANTARA/Hafidz Mubarak A).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Direktur Eksekutif MAARIF Institute, Fajar Riza Ul Haq mengatakan PDI Perjuangan sedang panik setelah 'ngotot' mengangkat Budi Gunawan (BG) sebagai Kapolri, tercermin dari pernyataan legislator Junimart Girsang yang menuduh Syafii Maarif sebagai orang tidak jelas.

"Apa yang dilontarkan Junimart mencerminkan kepanikan luar biasa mengingat PDIP ngotot agar BG dilantik. Buya Syafii orang merdeka, pantang bicara di bawah perintah dan tekanan, apalagi berbohong. Diminta jadi Wantimpres saja tidak mau," kata Fajar di Jakarta, Kamis (5/2).

Sebelumnya, Anggota DPR Junimart Girsang menyebut pernyataan Syafii terkait "bocoran" keputusan Presiden Joko Widodo untuk tidak melantik BG sebagai Kapolri adalah tidak berdasar. Junimart beralasan Syafii orang tidak jelas. Politisi PDIP ini juga mengingatkan Syafii, mantan Ketua PP Muhammadiyah, untuk tidak memperkeruh suasana.

"Menuduh Buya Syafii sebagai orang tidak jelas ibarat menepuk air didulang terpercik muka sendiri. Seharusnya Junimart berterimakasih kepada Buya Syafii karena masih mau membantu Presiden Jokowi yang diusung PDIP sendiri," kata dia.

Menurut dia, Megawati dan Puan saja berbesar hati meminta bantuan Syafii dalam menyelesaikan kisruh ini. Sebuah contoh yang baik meski ada perbedaan.

"Kalau ditanya Buya Syafii mewakili siapa? Jelas beliau menyuarakan nurani publik yang tidak rela institusi penegak hukum seperti KPK dan Kepolisian dikorbankan demi kepentingan transaksional-koruptif," kata dia.

Justru, lanjut dia, apa yang dilakukan Syafii adalah ingin menyelamatkan marwah Presiden dan kredibilitas pemerintah dari kegaduhan yang ditabuh oleh PDIP sendiri.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement