REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Padeglang, Banten, Girgijantoro menyatakan kebutuhan elpiji di daerah itu mencapai 6.834.240 tabung per tahun.
"Dari hasil penghitungan kami kebutuhan elpiji 6.834.240 tabung, dan berharap bisa dipenuhi oleh pemerintah," katanya di Pandeglang, Banten, Rabu.
Ia menyatakan, pada 2014 Pandeglang hanya diberi kuota elpiji 5.779.080 tabung, dan ternyata masih terjadi kekurangan di lapangan. Karena itu, lanjut dia, untuk 2015 diusulkan penambahan kuota sesuai kebutuhan.
Terkait terjadinya kekurangan pada tahun lalu, menurut dia, selain karena penambahan jumlah penduduk, juga bertambahnya pelaku usaha menengah, kecil dan mikro yang membutuhkan elpiji sebagai bahan bakar.
Terkait pendistribusian, menurut dia, ada dua mekanisme, yakni untuk elpiji 3 kg yang merupakan barang subsidi diperuntukan bagi ibu rumah tangga yang berpenghasilan di bawah dan UKM. Sedangkan untuk elpiji 12 kg yang non-subsidi bagi pengusaha menengah ke atas.
Girgi juga menyatakan dalam penggunaan elpiji terus dilakukan guna menghindari terjadinya kesalahan yang bisa menyebabkan kebakaran.
"Pada masyarakat kita sosialiasikan penggunaan elpiji secara aman, ini perlu diketahui guna menghindari terjadinya kecelakaan," ujarnya.
Selain itu, lanjut dia, juga terus dilakukan pengawasan terhadap Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG), agen serta pangkalan minyak dan gas.