Kamis 05 Feb 2015 01:36 WIB

Soal Buku Cabul, Fahira Singgung Revolusi Mental

Rep: C05/ Red: Ilham
Buku Saatnya Aku Belajar Pacaran
Foto: Foto : goodreads.com
Buku Saatnya Aku Belajar Pacaran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPD, Fahira Idris meminta pemerintah mengambil tindakan tegas soal buku 'Saatnya Aku Belajar Pacaran'. Sebab, buku itu sangat kontra produktif dengan revolusi mental yang diinginkan Presiden Joko Widodo.

“Jangan harap revolusi mental tercipta kalau buku-buku seperti ini masih ada di pasaran,” ujar dia, Rabu (4/2).

Buku karangan Toge Aprilianto itu menimbulkan kehebohan di media Facebook dan twitter. Buku itu mengandung ajakan melakukan zina pada remaja. 

Menurut Fahira, langkah tegas, dilakukan agar ada efek jera. Penulis dan penerbit harus dikenakan sanksi. Dia juga meminta Perpustakaan nasional sebagai lembaga yang memberi ISBN lebih teliti dengan isi konten buku. 

"Buku-buku yang punya potensi merusak moral jangan diberi ISBN,” ujar senator asal Jakarta ini.

Pengarang buku, Toge Aprilianto sudah menyatakan permintaan maafnya setelah bukunya menimbulkan  kontroversi di tengah masyarakat. Dalam permintaan maaf yang diposting di laman Facebook pribadinya, Toge berjanji akan segera menghentikan penjualan buku tersebut. 

Selain itu, dirinya juga akan mengembalikan uang hasil penjualan buku itu jika ada masayarakat yang ingin mengembalikan buku itu pada dirinya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement