Rabu 04 Feb 2015 15:48 WIB

Jepang Berjanji Tingkatkan Investasi di Jabar, Ini Syaratnya...

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Sejumlah pekerja melakukan pengecekan tahap akhir mobil The All New Vios & Limo produksi PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) di Pabrik Krawang 2, Kawasan Industri Karawang Internasional City, Jawa Barat, Rabu (18/12).
Sejumlah pekerja melakukan pengecekan tahap akhir mobil The All New Vios & Limo produksi PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) di Pabrik Krawang 2, Kawasan Industri Karawang Internasional City, Jawa Barat, Rabu (18/12).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Pemerintah Jepang berjanji akan mendorong para pengusahanya untuk meningkatkan penanaman investasi di Jawa Barat. Namun sebelumnya, Jepang menilai perlu dibangun pelabuhan yang mumpuni.

Menurut Duta Besar Jepang, Yasuaki Tamizaki, hubungan Jabar dan Jepang terjalin sangat baik. Hal ini, terlihat dari pengusaha Jepang yang dapat berbisnis dengan lancar di Jabar.

"Kami berterima kasih kepada pemerintah Provinsi Jabar karena hubungannya sangat baik. Pengusaha Jepang dapat berbisnis dengan lancar di Jabar," ujar Yasuaki kepada wartawan, Rabu (4/2).

Yasuaki mengatakan, sebagian besar pengusaha Jepang menanamkan investasi di Bekasi dan Karawang. Para pengusaha asal negeri sakura tersebut, bergerak di industri manufaktur dan otomotif.

Menurut Yasuaki, Ia berkomitmen untuk mendorong pengusahanya agar meningkatkan invetasi di Jabar. Sebab, Jabar dianggap punya nilai strategis dalam pergerakan bisnis pengusaha Jepang di Indonesia.

"Kami akan meningkatkan invetasi disini, karena Jabar sangat strategis bagi Jepang," katanya.

Realisasi nilai penanaman investasi pengusaha Jepang, kata dia, di Indonesia pada 2014 sangat besar, mencapai 2,7 miliar dolar Amerika. Meski tidak menyebutkan secara spesifik, namun Yasuaki menjamin nilai investasi pengusaha Jepang pada tahun ini akan meningkat.

Selain di Bekasi dan Karawang, pengusaha Jepang juga membidik sejumlah daerah lain di Jabar. Namun, kata dia, ada sejumlah syarat yang mesti dipenuhi.

Di antaranya, terkait lokasi yang harus berdekatan dengan Jakarta karena memiliki tingkat konsumsi yang sangat tinggi. Tidak hanya itu, pengusaha juga mensyaratkan sistem cluster dimana pengusaha akan dimudahkan untuk mencari bahan baku.

"Ada beberapa pembangunan infrastruktur yang akan kami biayai seperti pembangunan jalan, pembangkit listrik dan pelabuhan,"  katanya.

Menurut Wakil Gubernur Jabar, Deddy Mizwar, Ia tadi melaksanakan pertemuan dengan Kedubes Jepang  untuk membicarakan kerja sama antara Jepang dan Provinsi Jabar yang sudah terjalin dengan sangat baik.

‘’Mereka akan meningkatkan investasi dari Jepang ke Jabar, karena dinilai sangat strategis. Sektornya, terutama manufaktur,’’ katanya.

Terkait nilai investasinya, Deddy tak bisa menyebutkan. Karena, nilai investasi tersebut tak dibahas . Target peningkatan investasinya pun, tidak bisa diperkirakan berapa karena dikelola swasta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement