Selasa 03 Feb 2015 16:15 WIB

Diperiksa Kasus Samad, Hasto Dicecar 23 Pertanyaan

Rep: C07/ Red: Ilham
Hasto Kristiyanto
Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
Hasto Kristiyanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah dua setengah jam menjalani pemeriksaan sebagai saksi,  Pelaksana Tugas Ketua Umum PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto keluar dari ruang penyidik, Selasa (3/2). Ia diperiksa sebagai saksi atas dugaan pelanggaran pidana pimpinan KPK Abraham Samad yang diduga bertemu pihak yang terkait kasus yang ditangani KPK.

"Lebih dari 23 pertanyaan dan saya jawab sebaiknya dan sejujurnya karena niatan saya adalah warga taat hukum dan komitmen menegakan kebenaran, saya juga menjawab seluruh pertanyaan yang diberikan dan menandatangani BAP (berita acara pemeriksaan) saya sebagai saksi," kata Hasto di Mabes Polri, Selasa (3/2).

Dalam pemeriksaan tersebut, Hasto juga mengungkapkan terkait pertemuannya dengan Abraham Samad. Menurutnya, pertemuan di enam tempat berbeda itu merupakan inisiatif Abraham Samad.

"Semula komunikasi kami yang niatnya untuk membangun hubungan berkembang ke kasus yang ditangani dan niatan beliau jadi calon wakil presiden," katanya.

Hasto mengatakan, semua isi pertemuan itu telah diungkapkan kepada penyidik, termasuk kekecewaan Samad saat tidak ditetapkan sebagai calon. Menurut Hasto penetapan tersangka Komjen Budi Gunawan juga termasuk dalam kekecewaan dari Samad.

"Ada upaya menyampaikan persoalan pribadi dengan institusi, di situasi kritis ia telah menciptakan ketegangan antara lembaga negara," kata dia.

Abraham Samad dilaporkan ke Bareskrim terkait tudingan pertemuannya dengan sejumlah petinggi partai politik menjelang Pilpres 2014. Laporan terhadap Abraham Samad masuk pada Kamis (22/1) dengan nomor LP/75/I/2015/Bareskrim. Pelapor bernama Muhamad Yusuf Sahide yang merupakan direktur eksekutif LSM KPK Watch Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement