Ahad 01 Feb 2015 14:43 WIB

800 Ribu Kartu Sakti Jokowi Belum Terisi

Presiden Jokowi menyerahkan tiga kartu sakti kepada masyarakat di Kantor Pos Besar, Jakarta Pusat, Senin (3/11).
Foto: Antara
Presiden Jokowi menyerahkan tiga kartu sakti kepada masyarakat di Kantor Pos Besar, Jakarta Pusat, Senin (3/11).

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan dari 1,7 juta Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang diajukan Kementerian Sosial untuk mendapatkan 'kartu sakti', 800 ribu di antaranya masih belum terpenuhi.

"Kami sudah mengajukan 1,7 juta PMKS untuk mendapatkan KIS, KIP dan KKS tapi masih ada sekitar 800.000 slot yang tersedia," kata Khofifah disela-sela kunjungan kerjanya di Lombok Provinsi Nusa Tenggara Barat, Ahad (1/2).

Masih banyaknya PMKS yang belum masuk daftar tersebut menurut Khofifah disebabkan sulitnya mendapatkan data.

Khofifah mengatakan, data tersebut harus sudah masuk pada 12 Februari 2015. "Dikhawatirkan kalau data 1,7 juta itu tidak terpenuhi, DPR bisa menganggap ini fiktif," kata dia.

Sebanyak 1,7 juta PMKS yang diajukan Kemensos tersebut adalah para lansia dan anak-anak terlantar yang ada di panti yang sebelumnya tidak tersasar program. Bagi yang berusia di bawah 18 tahun akan mendapatkan bantuan program Kartu Indonesia Pintar (KIP) sedangkan yang di atas 18 tahun mendapat Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) atau Kartu Indonesia Sehat (KIS).

"Mereka ini pada dasarnya tidaj bisa dilakukan pendekatan keluarga karena mungkin tidak punya KTP. Selama ini program yang ada menyasar berdasarkan basis keluarga tapi sekarang ini berbasis individu," jelas Khofifah.

Terkait data, Khofifah mengatakan, percepatan untuk memasukkan data penting dilakukan dan diharapkan daerah segera melakukan penyelarasan data. Saat ini baru 68 dari 599 kabupate/kota yang sudah menyerahkan data untuk diselaraskan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement