REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Himpunan Peternak Unggas Lokal Indonesia (Himpuli) meminta Direkorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan meneliti daging ayam yang mengandung arsenik. Sebab, daging ayam di Indonesia dikhawatirkan mengandung zat kimia berbahaya tersebut.
Menurut Ketua umum Himpuli, Ade M Zulkarnain, Dirjen Peternakan dan kesehatan di kementerian pertanian harus meneliti kandungan arsenik pada ayam di Indonesia. Sebab zat kimia arsenik tidak berpengaruh pada fisik ayam. Arsenik hanya bisa dilihat dari uji laboratorium.
Katanya, uji zat kimia arsenik pada ayam bisa dimulai dari pasar yang menjual ayam dan ke industri peternak ayam. Tidak hanya ayam broiler, daging ayam kampung pun juga bisa mengandung arsenik jika diberikan pakan non-alami yang diimpor dari Amerika.
“Dirjen Peternakan dan Kesehatan harus teliti semua daging ayam,” ujar Ketua umum Himpuli Kamis (29/1)
Ade M Zulkarnain menyebutkan Food and Drug Administration Amerika meneliti daging ayam Amerika. Hasil penelitian FDA tersebut membuktikan 70 persen daging ayam di Amerika mengandung arsenik. Sedangkan Indonesia masih mengimpor ayam broiler dari Amerika.
Ia menyebutkan 2014, 2,3 miliar bibit ayam diimpor dari Amerika. Sedangkan untuk 2015, impor ayam broiler bisa lebih tinggi dibandingkan 2014. Ia memperkirakan, pada 2015 Indonesia bisa mengimpor ayam broiler dari Amerika sampai 3 miliar ekor.
Jumlah ayam impor tersebut sesuai dengan jumlah konsumen daging di Indonesia. Katanya, 65 persen konsumen daging lebih memilih daging ayam daripada daging sapi. Sebab daging ayam lebih mudah didapatkan dengan harga yang relatif lebih murah dari daging sapi.