Kamis 29 Jan 2015 12:15 WIB
Wabah demam berdarah

31 Warga Rejanglebong Terserang DBD

Pasien demam berdarah, ilustrasi
Foto: Republika
Pasien demam berdarah, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak Dinas Kesehatan Rejanglebong, Provinsi Bengkulu menyebutkan warga daerah setempat yang terserang demam berdarah dengue (DBD) sepanjang Januari 2015 sudah mencapai 31 orang.

"Hingga akhir Januari 2015 jumlah penderita DBD dalam 15 kecamatan di Rejanglebong mencapai 31 orang, dimana salah satunya dialami empat orang yang berasal dari satu keluarga di Kelurahan Jalan Baru Kecamatan Curup terserang DBD," kata Kasi Pencegahan Penularan Penyakit dan Bantuan Kesehatan pada Dinas Kesehatan Rejanglebong, Nunung Tri Mulyanti di Rejanglebong, Kamis (29/1).

Banyaknya warga daerah yang terserang DBD, karena datangnya perubahan musim dari kemarau ke musim hujan sehingga potensi perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti yang menularkannya berkembang dengan cepat terutama di pemukiman padat penduduk.

"Upaya pencegahannya harus dimulai dari masyarakat itu sendiri dengan jalan menjaga kebersihan lingkungan, kemudian melakukan gerakan 3M yakni menutup tempat air, menguras dan membersihkan bak penampungan air serta mengubur barang bekas seperti botol, kaleng dan ban bekas," ujarnya.

Sedangkan langkah yang diambil pihak dinas kesehatan sendiri ialah berupa pengasapan atau foging, namun upaya ini tidak akan menyelesaikan masalah jika tidak adanya kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Selain itu, pengasapan ini dilakukan pihaknya terutama dilingkungan warga yang dinyatakan positif terkena DBD dalam radius 50 meter.

Gerakan PSN ini dilakukan untuk memutus mata rantai perkembangan nyamuk dengan cara melakukan 3M berupa menguras tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi, tempayan, ember, vas bunga, tempat minum burung dan lain-lain minimal seminggu sekali, kemudian menutup rapat semua tempat penampungan air serta mengubur semua barang-barang bekas yang ada di sekitar rumah yang dapat menampung air hujan.

"Cara-cara ini dinilai paling mudah dilakukan dan hasilnya efektif termasuk dengan membersihkan saluran air yang ada disekitar rumah hingga tidak dibiarkan menggenang," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement