REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia Police Watch (IPW) menganggap telah terjadi dualisme dalam Polri. Penilaian ini diutarakan IPW berkenaan sikap Polri dalam menyikapi kasus dugaan penggunaan narkoba yang melibatkan Christopher Daniel Sjarief (23)
"Sangat disayangkan," ungkap Ketua Presidium IPW, Neta S Pane.
Untuk itu , ujarnya, Propam Polri diminta turun tangan menyelesaikan kasus ini. Sebab, banyak pihak yang mempertanyakan kondisi pelaku sebenarnya yang berkenaan dalam penggunaan narkoba atau tidaknya. Hal ini berkaitan dengan kejadian dia saat mengendarai mobil yang menabrak empat orang yang tewas di Pondok Indah, Jakarta.
IPW menilai, dualisme kepolisian dalam menyikapi kasus Christoper ini sangat disayangkan. Hal ini dinilai bisa membuat citra Polri makin terpuruk. Aapalagi, saat ini Polri sedang konflik dengan KPK yang sebagian masyarakat sangat memojokkan Polri.
Agar kasus ini tidak berkembang menjadi polemik di masyarakat, IPW berharap Propam Polri untuk turun tangan. Sebab sebelumnya, lanjutnya, Polda Metro Jaya mengatakan, Christopher menggunakan narkoba jenis LSD. Dia dianggap mengkonsumsi zat itu sebelum peristiwa empat nahas tersebut.
"Ironisnya, beberapa hari kemudian, setelah tes urin di BNN dikatakan Christopher tidak menggunakan (negatif) narkoba," jelas Neta.
Menurut Neta, kondisi ini tentu membuat masyarakat menjadi bingung dan bertanya kepada Polri. Masyarakat kelak menganggap terdapat pihak yang mencoba mengambil keuntungan di balik kasus ini. Atau, ada pihak yang hendak melakukan pembusukan di tengah menajamnya konflik Polri-KPK.
Selain itu, kata Neta, bisa juga Christopher benar-benar tidak menggunakan narkoba. Jika kondisi itu benar, maka masyarakat pasti akan mempertanyakan Metro Jaya yang sempat mengatakan dia menggunakan LSD.
Dualisme ini juga menimbulkan tanda tanya. Masyarakat, ujar Neta, akan penasaran tentang sesungguhnya Christopher Daniel Sjarief. Sebab, kasus yang dialaminya mendadak menjadi alot.
Menurut Neta, dengan adanya dualisme ini, keberadaan Polri sangat dirugikan. Masyarakat akan semakin memandang negatif pada Polri. Bukan mustahil, ungkapnya, dualisme ini akan membuat posisi Polri makin terpojok pasca konflik Polri-KPK.
Untuk itu, Propam Polri diminta untuk turun tangan menuntaskan kasus ini. Hal ini diharapka agar kasus Christopher yang menabrak empat orang hingga tewas bisa dibawa ke pengadilan. Kemdian, yang bersangkutan diproses seadil-adilnya.