REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi VIII DPR, Hidayat Nur Wahid alias HNW mengusulkan kepada Kementerian Agama (Kemenag) menjadikan haji sebagai diplomasi lembut (soft diplomacy) Indonesia di mata dunia internasional.
Hidayat mengemukakan usulannya itu didasarkan pada pandangan positif masyarakat internasional terhadap jamaah haji Indonesia. “Jamaah haji telah menjadi ikon positif Indonesia di dunia. Jamaah kita terkenal tertib dan santun,” kata Hidayat dalam penjelasan persnya, Rabu (28/1).
Menurut politikus PKS tersebut, diplomasi haji bisa mengubah diplomasi TKI yang selama ini dikenal kurang baik. Apalagi faktanya visa umrah dan haji jauh lebih banyak dibanding visa untuk TKI.
Hidayat mengusulkan Kemenhub mempertimbangkan maskapai selain Garuda Indonesia sebagai salah satu pesawat pengangkut ibadah haji. Dengan melibatkan maskapai selain Garuda, kata dia, dapat menekan biaya perjalanan ibadah haji dan memperpendek lama tinggal di Saudi Arabia.
Terkait pelayanan kesehatan, Hidayat meminta Kementerian Kesehatan melakukan pemeriksaan kesehatan dengan cermat sebelum keberangkatan jamaah haji ke Arab Saudi, sehingga saat melakukan ibadah haji diharapkan jamaah dapat lebih sehat.
Ia juga mempersoalkan kehalalan vaksin haji yang banyak dikeluhkan jamaah haji lantaran mengandung unsur gelatin babi. “Kalau Malaysia bisa menyediakan vaksin yang tidak mengandung unsur babi, mengapa kita tidak bisa?” tanya Hidayat.