REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla mengaku tidak mengetahui tentang pertemuan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad dengan petinggi PDIP, terkait pencalonan wapres pada Pilpres 2014.
"Saya tidak tahu benarnya bagaimana tentang pertemuan Abraham Samad dan PDIP. Biar mereka yang buka sendiri," kata Wapres Jusuf Kalla saat ditemui setelah mengisi acara Silaturahim Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) di Jakarta, Kamis (22/1) malam.
JK juga tidak memahami kode etik KPK sehingga tidak mengetahui benar atau salahnya jika pertemuan tersebut benar terjadi. Untuk itu, ia menyerahkan pada KPK untuk penilaian dan tindakan yang akan diambil terhadap Abraham, asal sesuai dengan sistem dan pelaksanaan kode etik lembaga tersebut.
"KPK punya kode etik sendri. Harus sesuai sistem KPK dan kode etiknya. Nantilah itu dinilai mereka sendiri," tutur dia.
Terkait dugaan penyalahgunaan kewenangan dan politisasi lembaga negara oleh Abraham, Wapres mengatakan hal tersebut tidak boleh dilakukan karena dapat mencoreng nama lembaga. Selanjutnya, ia berharap fakta tentang pertemuan tersebut dapat dibuka kebenarannya agar masyarakat mengetahui dengan pasti apa yang terjadi.
"Semua itu harus terbuka dan dibuka karena masyakat ingin mengetahui mana yang benar. Jadi harus jujur mana yang benar," ujar dia.
Sebelumnya Plt Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan Ketua KPK Abraham Samad melakukan pertemuan dengan tokoh-tokoh PDIP terkait pencalonan wakil presiden dalam Pilpres 2014.