Kamis 22 Jan 2015 17:03 WIB

Enam Jenazah Korban Air Asia Ditemukan

Tim penyelam mencoba mengangkat ekor pesawat Air Asia QZ8501.
Foto: Twitter
Tim penyelam mencoba mengangkat ekor pesawat Air Asia QZ8501.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim penyelam TNI AL yang tergabung dalam operasi pencarian dan evakuasi korban pesawat AirAsia QZ-8501 berhasil mengevakuasi enam jenazah, terdiri dari empat jenazah perempuan dan dua jenazah laki-laki di perairan Selat Karimata, dekat Pangkalan Bun, Kamis (22/1).

Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI, Mayjen Fuad Basya mengatakan, jenazah korban pesawat AirAsia dievakuasi satu per satu untuk mengantisipasi agar tidak terbawa oleh arus, selanjutnya dikumpulkan di Kapal Republik Indonesia (KRI) Banda Aceh yang dijadikan sebagai markas pelaksanaan operasi tersebut. 

Beberapa korban yang telah berhasil dievakuasi ke geladak KRI Banda Aceh, selanjutnya dibawa dengan pesawat Hely Bell TNI AL dan Dolphin dari Basarnas ke Pangkalan Bun. Seperti pada penemuan jenazah korban AirAsia sebelumnya, dari Pangkalan Bun jenazah dibawa ke RS Imanuddin guna dirawat dan dimasukkan peti jenazah.

 

Keberhasilan tim penyelam TNI AL itu, kata dia, karena kondisi cuaca di lokasi evakuasi badan pesawat Air Asia QZ-8501 mendukung untuk melakukan evakuasi jenazah. Kondisi cuaca yang cukup baik terjadi pada siang hari, di mana tinggi gelombang terpantau cukup tenang setinggi 1-2 meter.

Angin pun lebih bersahabat yakni 10-15 knot dari arah barat, sedangkan arus permukaan laut 10-40 centimeter per detik akan datang dari barat laut serta jarak pandang di bawah air juga cukup baik.

 

"Tim evakuasi TNI berusaha keras dan penuh dengan kehati-hatian untuk dapat sesegera mungkin mengevakuasi jenazah penumpang yang masih ada di sekitarnya atau diperkirakan masih terjebak di  badan pesawat yang berhasil ditemukan oleh salah satu kapal pencari milik Angkatan Laut RSS Swift Rescue Singapura, di perairan Laut Jawa," kata Fuad. 

Adapun dimensi dari badan pesawat tersebut berukuran 30 x 10 x 3 meter dideteksi oleh alat ROV (Remotly Operated Vehicle) salah satu Kapal Angkatan Laut RSS Swift milik Singapura.

 

Dengan keberhasilan penemuan badan pesawat ini, lanjut Fuad, diharapkan para korban yang hingga saat ini belum ditemukan dapat segera ditemukan. Di samping itu, tim penyelam TNI AL juga masih berusaha keras untuk dapat mengevakuasi tubuh utama pesawat AirAsia tersebut.

Untuk itu, seluruh Tim Penyelam TNI telah menyusun strategi pengangkatannya dan penunjukan personel penyelam yang terlibat dalam proses evakuasi berikut langkah-langkah yang perlu ditempuh, seperti kalkulasi luas dan berat badan pesawat yang telah tertimbun lumpur.

 

"Selanjutnya, sebelum pengangkatan, tim penyelam mengikat sekeliling badan pesawat dengan menggunakan tali sling dan 19 buah lifting bag yang telah disiapkan," ujar Fuad. "Penyelaman dihentikan siang hari ini, karena arus sudah mulai deras dan cuaca tidak mendukung serta membahayakan tim."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement