REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Ketua Umum DPP Partai Nasdem, Surya Paloh mengakui, Jan Darmadi pernah punya kasino. Kendati begitu, tidak ada kontroversi dalam pemilihan Jan Darmadi menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).
"Dia punya usaha kasino, namun 45 tahun lalu. Tidak bisa membandingkan waktu itu dengan saat ini. Dulu legal, tantangan zamannya berbeda, sekarang kesempatan membangun Kota Jakarta," katanya usai membuka rapat konsolidasi Partai Nasdem di kantor DPP Partai Nasdem, Gondangdia, Jakarta Pusat, Rabu (21/1).
Presiden Joko Widodo pada Senin (19/1) di Istana Negara melantik anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) yang baru. Anggota Wantimpres yang dilantik yakni Hasyim Muzadi, Jan Darmadi, Yusuf Kartanegara, Rusdi Kirana, Sidarto Danusubroto, Sri Adiningsih, Subagyo Hadi Siswoyo, Abdul Malik Jafar dan Suharso Monoarfa.
Acara pelantikan dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.
Sebelumnya, aktivis 77 M Hatta Taliwang mempertanyakan langkah Jokowi mengangkat Jan Darmaji. Dia menilai, pemilihan Wantimpres harus melihat track record kandidatnya. Pasalnya, posisi Wantimpres merupakan bapak bangsa yang akan memberikan pertimbangan bijak kepada orang nomor satu di Indonesia.
Karena itu, ia meminta, salah seorang anggota Wantimpres yang sudah dilantik, Jan Darmadi sangat perlu dikaji kembali. “Saya dengar, Jan Darmadi bos judi juga,” ujar Hatta ketika dihubungi Republika, Senin (19/1).