Selasa 20 Jan 2015 18:25 WIB

Harga BBM Turun, Wali Kota Malang Belum Berani Keluarkan Tarif Resmi Angkot

Rep: c 74/ Red: Indah Wulandari
Angkot di Bekasi turunkan tarif Rp 500, imbas penurunan harga BBM sebesar Rp 900.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Angkot di Bekasi turunkan tarif Rp 500, imbas penurunan harga BBM sebesar Rp 900.

REPUBLIKA.CO.ID,MALANG—Wali Kota Malang Mochammad Anton belum berani mengeluarkan tarif resmi untuk angkutan umum walaupun harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi turun kembali.

"Kami masih akan membahas soal tarif mikrolet dengan Dinas Perhubungan," kata Anton, Selasa (20/1).

Ia mengatakan jika harga premium turun seharusnya sopir angkutan umum juga menurunkan tarifnya. "Di daerah lain juga begitu, para supir inisiatif menurunkan tarifnya," kata Anton.

Anton menambahkan, sopir jangan hanya menaikkan tarif saat harga premium naik. Tapi, juga harus menurunkan tarif ketika harganya turun.

Tarif angkutan umum khususnya mikrolet sudah cenderung turun pasca turunnya harga premium. Salah satu supir angkutan umum, Chodar, mengatakan mayoritas supir mikrolet sudah menurunkan tarifnya ke harga semula.

Tarifnya berkisar antara Rp 3.000 sampai Rp 3.500. Untuk pelajar Rp 2000. "Kami masih menunggu pembahasan tarif dengan Pemkot," ujar oupir mikrolet jurusan Landungsari-Gadang ini.

Sedangkan untuk jurusan Arjosari-Dinoyo-Landungsari masih menunggu tarif resmi dari pemkot. Namun mayoritas sopir juga sudah berinisiatif menurunkan tarif.

"Intinya kami siap menurunkan tarif tetapi kami menunggu penetapan dari Pemkot Malang," kata Arifin Sarido, salah satu supir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement