REPUBLIKA.CO.ID, BOGORm -- Kementerian Perhubungan telah menetapkan penyesuaian tarif angkutan umum usai menurunnya harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Meski demikian, sebagian supir angkutan umum di Kota Bogor mengeluhkan bahwa menurunnya harga BBM tak membuat biaya hidup menurun.
Muklis (43), supir angkot trayek 07 Pasar Anyar-Bojong Gede mengatakan meski ongkos sudah turun, setoran perharinya tidak mengalami penurunan. "Ya waktu BBM naik setoran Rp 100 ribu. Sekarang ya tetep segitu," katanya, Selasa (20/1).
Menurut dia, saat ini hampr semua sopir angkot di Bogor sudah menurunkan tarif angkutan. "Sekarang ongkos kita turunin, walaupun belum resmi. Di Bogor masih ada angkutan umum yang inisiatif turunin ongkosnya," katanya.
Sementara, sopir angkutan umum yang lain, Arifin (27) lebih memilih tidak menurunkan tarif angkutannya. Ia beralasan menunggu surat edaran resmi dari Organda atau Dishub Kota Bogor. "Sekarang aja harga bensinnya beda. tapi yang sering saya dapat Rp 6.700 per liter kok beda sama yang diumumin pak Jokowi," ujarnya.