REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Warga Talang Kerinci, Kecamatan Sungai Gelam, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi, merasa resah akibat buaya di salah satu penangkaran di Kabupaten Muarojambi terlepas.
Informasi yang dihimpun, Senin, buaya tersebut menampakan diri dan berada di salah satu kolam ikan milik warga setempat.
Merasa ketakutan, pemilik kolam akhirnya mengadukan hal itu ke pihak kepolisian. Warga heboh setelah mendapat informasi itu.
Kepala BKSDA Provinsi Jambi, Haris, ketika dihubungi, Senin, mengatakan bahwa dirinya belum menerima laporan secara jelas dari Kepala Sesi II BKSDA Kabupaten Muarojambi. Namun pada intinya habitat buaya tersebut merupakan satwa dilindungi.
Ketika ditanya apakah BKSDA bakal mengevakuasi warga setempat, Haris mengatakan bahwa itu adalah tahap akhir penyelesaian masalah. Namun jika keberadaan buaya itu mengancam dan mendesak warga setempat, evakuasi warga bisa saja dilakukan.
Kepala Sesi Wilayah II BKSDA Jambi yang membawahi dua Kabupaten yakni Kabupaten Muara Jambi dan Batanghari, Amenson Girsang, ketika dihubungi mengatakan bahwa pihaknya sudah menurunkan personel sebanyak tiga orang untuk berjaga-jaga di lokasi dan terus memantau hal-hal yang tidak diinginkan.
"Untuk sementara ini belum ada korban atas keberadaan buaya itu, anggota yang ditempatkan di lapangan sudah menangkap tiga ekor buaya yang katanya membuat resah warga yang mempunyai kolam tersebut," kata Amenson.
Dia mengatakan bahwa informasi keberadaan buaya masih simpang siur. Berdasarkan laporan dari petugas penangkaran buaya itu, buaya yang lepas berjumlah tiga ekor, dan petugas BKSDA sudah berhasil menggiring tiga ekor buaya kembali ke penangkaran.
Namun berdasarkan keterangan dari pemilik kolam, jumlah buaya yang terlihat dan masuk ke kolam berjumlah empat ekor. Ada juga masyarakat sekitar melihat buaya itu berjumlah enam ekor.
"Jadi untuk sementara kita belum mengetahui berapa jumlah pasti buaya yang lepas dari penangkaran itu, petugas kita tetap berjaga-jaga," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
