Sabtu 17 Jan 2015 22:53 WIB

Terkait Air Asia, Menhub Disarankan Jangan Panik

Menteri Perhubungan Ignasius Jonan.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri perhubungan, Ignasius Jonan, disarankan untuk tak panik menyikapi kecelakaan Air Asia QZ8501. Menteri harus bisa tenang agar tetap fokus menjalankan tugasnya.

Anggota komisi V DPR, Bambang Harjo, menilai menteri Jonan selama ini panik. Buktinya, dia kerap kali memunculkan kebijakan-kebijakan yang salah dan menjadi polemik.

"Mulai dari memberikan statmen penerbangan Air Asia ilegal dan sebagianya, sampai ke wacana pengahapusan tiket murah," ujarnya, dalam keterangan tertulis, Sabtu (17/1).

Bambang menyatakan, terkait penghapusan tiket murah, akhirnya berdampak pada kesulitan konsumen yang mencari transportasi murah. Padahal, tiket murah justru membangkitkan perekonomian maskapai sendiri.

Garuda misalnya, lanjut Bambang, dengan tiket yang bertarif mahal karena pelayanan penuh, masih bisa rugi sekitar 2 trilyun rupiah pada tahun kemarin. Sedangkan citylink yang menjual low cost justru untung 45 miliard rupiah.

Mengenai keselataman, tentunya baik tiket murah maupun tiket mahal, semua keselamatan memakai standart yang sama."Negara Indonesia inikan negara kepulauan. Untuk menunjang pertumbuhan ekonomi, dibutuhkan mobilitas masyarakat yang banyak. Sebab, jika tarif tiket mahal, maka mobilitas masyarakat jadi terbatas," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement