REPUBLIKA.CO.ID,CILACAP --Menjelang pelaksanaan eksekusi lima terpidana mati di Nusakambangan pada Ahad (18/1) pukul 00.00, suasana di dermaga penyeberangan dermaga Wijayapura yang merupakan dermaga resmi menuju pulau penjara itu, justru tampak lengang. Suasana lengang tersebut, terlihat pada Sabtu (17/1) sejak pukul 16.00 hingga pukul 20.00.
Di sekitar dermaga, hanya terlihat para wartawan dan petugas kepolisian yang bertugas melakukan pengamanan di sekitar dermaga. Sesekali mobil patroli dari Polres Cilacap, menyambangi area sekitar dermaga. Sementara aktivitas penyeberangan dari dermaga Wijayapura Cilacap ke pelabuhan Sodong Nusakambangan, justru tidak terlihat.
Aktivitas di selat yang memisahkan daratan Cilacap dan Nusakambangan, hanya dilakukan oleh kapal dari Satpolairud (Satuan Polisi Air dan Udara). Mereka berpatroli hilir mudik di selat tersebut. Sementara kapal-kapal nelayan, sudah dilarang melintas di selat tersebut sejak pukul 15.00.
Aktivitas terakhir penyeberangan dengan menggunakan kapal Pengayoman IV (kapal milik Kemenkumham yang biasa digunakan untuk aktivitas penyeberangan), terakhir hanya digunakan untuk menyeberangkan enam ambulans yang dikirim ke Nusakambangan.
Setelah itu, tidak lagi aktivitas penyeberangan. Kemungkinan, karena seluruh personil, kendaraan dan peralatan yang akan digunakan untuk melaksanakan eksekusi sudah berada di Nusakambangan seluruhnya.
Sementara mengenai kondisi cuaca pada saat pelaksanaan eksekusi, diperkirakan akan berlangsung hujan. Prakirawati Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Cilacap, Nurmaya, pada Sabtu (17/1) malam, diperkirakan daerah Cilacap dan sekitarnya berpotensi diguyur hujan ringan hingga sedang.
''Daerah Cilacap selatan termasuk Nusakambangan, berpotensi hujan ringan sedang dengan disertai petir dari sore dan malam hari,'' katanya, Sabtu (17/1).
Dari pengamatan, kondisi cuaca di dermaga Wijayapura dan Nusakambangan memang masih terlihat diselimuti mendung. Pada sore sekitar pukul 16.00, sempat diguyur hujan ringan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika