Senin 12 Jan 2015 16:03 WIB

Moeldoko: Meski Kotak Hitam Sudah Ditemukan, Pencarian Belum Selesai

Para penyelam sedang bersiap untuk diterjunkan mencari kotak hitam pesawat Air Asia
Foto: Reuters
Para penyelam sedang bersiap untuk diterjunkan mencari kotak hitam pesawat Air Asia

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALAN BUN-- Panglima TNI Jenderal Moeldoko menunjukkan kotak hitam atau "Flight Data Recorder" (FDR) di posko utama pencarian Air Asia QZ8501, setelah berhasil ditemukan dan diangkat tim SAR gabungan penyelam dari perairan selatan Teluk Kumai, Kalimantan Tengah (Kalteng).

"Saya menekankan ke prajurit saya pencarian belum selesai karena harus menemukan 'cockpit voice recorder', korban, dan badan pesawat lain. Mereka paham itu dan akan terus mencari," kata Panglima TNI di Posko Utama taktis pencarian pesawat AirAsia di Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah (Kalteng), Senin.

Panglima TNI tiba di Lanud Iskandar sekitar pukul 11.45 WIB dari Bandar Udara Halim Perdanakusuma, dan langsung menuju KRI Banda Aceh dengan helikopter bersama dengan Ketua Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT) Tatang Kurniadi.

Ketua KNKT mengatakan FDR sudah aman diterima KNKT dan segera dibawa ke Jakarta dengan pesawat TNI AU, dan mendapat pengawalan ke kantor KNKT di Jakarta Pusat serta langsung dibuka saat saksi sudah ada dari Prancis, Singapura, dan Mabes TNI. "Jadi harus ada saksi saat dibuka, dan KNKT sudah biasa melakukannya," ujar Tatang.

Kepala Basarnas FH Bambang Soelistyo mengatakan tim penyelam TNI Angkatan Laut yang terdiri atas Kapten Syaiful, Pelda Bambang, Serda Rajab dan Kopda Edi Susilo menemukan FDR tersebut pada pukul 07.11 WIB.

Menurut informasi yang diperoleh Basarnas dari KNKT, lanjut dia, pada FDR itu tertulis nomor bagian PN-2100-4043-02 dan nomor seri SN-000556583. Ia mengatakan tim masih mencari bagian kotak hitam yang lain yang disebut Cockpit Voice Recorder (CVR) dan korban pesawat Air Asia di area pencarian I sampai IV dan area prioritas tambahan II di perairan Selat Karimata.

"Yang masih diupayakan dicari, yaitu Cockpit Voice Recorder, dan tentu saja korban pesawat Air Asia QZ8501," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement