Ahad 11 Jan 2015 21:06 WIB

Pemerintah Kota Padang Dorong Budaya Bersih Lingkungan

Rep: c70/ Red: Maman Sudiaman
Isu lingkungan perlu dikemas dengan ringan dan menarik.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang/ca
Isu lingkungan perlu dikemas dengan ringan dan menarik.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Program Walikota Padang menciptakan Kota Padang yang bersih mendapat dukungan dari sejumlah unsur  terkait. Pemerintah setempat bersama-sama mengajak masyarakat setempat untuk menunjukan ciri khas orang Padang yang sebenarnya.

Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Padang, Afrizal Khaidir mengatakan, orang Padang dikenal sebagai masyarakat yang tertib, bersih, suka keindahan, pandai berdagang dan pintar memasak.

"Kebersihan sangat terkait dengan perilaku dan budaya. Jadi budaya itu yang perlu kita ajak kembali," katanya ketika ditemui di Lubuk Buaya, Koto Tangah, Padang, Ahad (11/1).

Dikatakannya, selama ini memang terjadi sedikit pemudaran budaya pada masyarakat Padang. Ia menjelaskan, salah satu penyebabnya karena adanya krisis, gempa dan lain-lain. Untuk itu, ia berkomitmen untuk melengkapi sarana dan prasarana kebersihana dan memaksimalkan petugas yang ada.

"Kemudian juga kita adakan sosialisasi kepada masyarakat," ujarnya.

Langkah tersebut, menurutnya sejalan dengan program Wali Kota Padang untuk menciptakan Kota Padang yang bersih. Selain itu, sudah ada Perda yang mendukung, yaitu UU Nomor 21 Tahun 2012, bagaimana supaya menjaga Padang ini bersih. Apalagi, lanjutnya, Perda tersebut sudah mulai diberlakukan per 1 Januari 2015.

Menurutnya, sejauh ini program pemerintah daerah ini mendapat dukungan dari semua lapisan masyarakat. Selain itu, sejumlah unsur terkait seperti, Satpol PP, jajaran vertikal, kepolisian dan pengadilan, siap ikut mensukseskan program ini.

"Semua stakeholder di kota ini mempunyai prinsip yang sama, bagaimana menciptakan Padang ini bersih," tutur Afrizal.

Ia menjelaskan, jika Kota Padang bersih, keuntungan lain yang didapat yaitu kesehatan yang selalu terjamin. Masyarakat, lanjutnya, bisa menghemat biaya untuk kesehatan. "Kalau kota ini kotor, orang akan mikir datang ke sini, kan gak mau sakit kita ke sini," kata Afrizal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement