Kamis 08 Jan 2015 17:40 WIB

Dua Jenazah Penumpang Air Asia QZ8501 Dimakamkan di Malang

Personil militer mengangkut peti jenazah korban Air Asia QZ 8501 yang tiba di Surabaya untuk diidentifikasi, Jumat (2/1).
Foto: Reuters
Personil militer mengangkut peti jenazah korban Air Asia QZ 8501 yang tiba di Surabaya untuk diidentifikasi, Jumat (2/1).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG-- Jenazah dua orang korban kecelakaan pesawat Air Asia QZ 8501, Minggu, 28 Desember 2014, yakni Tony Linaksita (42 tahun) dan Grayson Herbert Linaksita (11 tahun), langsung dimakamkan di pemakaman Sentong Baru, Lawang, Kabupaten Malang, Kamis.

Jasad Grayson dimakamkan bersama ayahnya, Tony Linaksita berdekatan. Jenazah keduanya baru tiba tadi siang dari Surabaya yang di bawa dalam satu mobil ambulance dan langsung dimakamkan, tanpa disemayamkan di Malang karena sebelumnya sudah disemayamkan di persemayaman Adi Jasa Jalan Demak Surabaya.

Upacara pemakaman diawali dengan foto bersama secara bergantian. Foto dimulai dari pihak keluarga, kerabat, serta guru dan teman Grayson, bahkan teman satu tim almarhum Grayson diberi sesi waktu sendiri untuk foto bersama di samping peti jenazah sebelum peti dimasukkan dalam liang lahat.

Ibadah mengantar jenazah bapak-anak tersebut dilangsungkan setelah dua peti dimasukkan dalam liang lahat. Dengan membawa setangkai bunga mawar putih, teman-teman almarhum Grayson menyampaikan pesan terakhir mereka.

Teman-teman Grayson datang yang datang ke pemakaman itu mengenakan seragam futsal warna merah kebanggaan Grayson yang juga menjadi salah satu pemain futsal. Tangis haru mewarnai prosesi pemakaman kedua korban pesawat Air Asia tersebut.

Bocah-bocah rekan Grayson di Merlion School Surabaya itu tak bisa menahan tangisnya. Isak tangis mereka menambah pilu prosesi pemakaman ayah dan anak tersebut, karena di mata mereka, sosok Grayson dikenal sebagai anak yang lucu, periang, dan tidak mudah marah.

"Selamat jalan temanku, kenanganmu tetap tidak akan kami lupakan," ucap Markus, seorang teman Grayson.

Markus juga rekan satu tim futsal Grayson. Mereka tergabung dalam Merlion Soccer Club dan menjadi runner up dalam sebuah kejuaraan yang digelar Desember 2014 di Surabaya. "Grayson adalah penjaga gawang kami, dia adalah seorang teman yang baik dan tidak mudah marah serta menyenangkan," ucap Markus.

Sementara perwakilan dari keluarga kedua korban, Merry, menyatakan rasa terima kasihnya pada semua pihak yang memberi dukungan dan memohon maaf jika ada kesalahan dari saudara mereka. Jika jenasah Tony dan Grayson Linaksita sudah dimakamkan, jenazah istri dan anak Tony yang ikut dalam penerbangan nahas itu, Megawati dan Kathleen Linaksita hingga kini belum ditemukan.

Di kompleks pemakaman Sentong Baru Lawang dan pada jam yang sama juga dimakamkan pasangan ayah dan anak, Lim Yan Koen dan Yuanita Limantara yang ikut menjadi penumpang AirAsia QZ 8501 nahas tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement