Rabu 07 Jan 2015 14:24 WIB

Australia Keluarkan Travel Advice, Ini Tanggapan Kemlu

Bendera Australia dan Indonesia. Ilustrasi.
Foto: brecorder.com
Bendera Australia dan Indonesia. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Luar Negeri (Kemlu) memberikan tanggapan terkait dengan munculnya travel advice Australia yang meminta warganya untuk meningkatkan kewaspadaan di Indonesia, dan peringatan keamanan dari Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS) di Jakarta mengenai potensi ancaman terkait hotel-hotel dan bank-bank Amerika Serikat di Surabaya, beberapa hari terakhir.

Melalui situs @Portal_Kemlu_RI , yang diunggah Rabu (7/1), Kemlu menyebutkan, travel advice Australia adalah hal yang rutin dilakukan bagi warganya di seluruh dunia.

“Australia update travel advice berdasarkan informasi kedubes AS tidak merubah tingkat/status keamanan Indonesia,” tulis Kemlu melalui portal tersebut.

Namun demikian, menurut Kemlu RI, pihak keamanan nasional akan terus menjaga keamanan termasuk perwakilan asing di Indonesia.

Sebelumnya, dalam pernyataan resmi yang dimuat di laman resminya, Sabtu (3/1), Kedubes AS di Jakarta merekomendasikan peningkatan kewaspadaan dan kehati-hatian saat mengunjungi fasilitas-fasilitas tersebut. Namun tidak disebutkan rincian lebih lanjut dalam pernyataan itu.

Pihak kedutaan juga menyarankan semua warga negara Amerika Serikat yang berada di Surabaya maupun di luar Surabaya untuk melakukan penyetelan terhadap telepon genggam mereka. Tujuannya, agar mereka mendapatkan peringatan dini soal ancaman keamanan yang disediakan oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat.

Sementara Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia, (DFAT) meminta warga Australia untuk meningkat kewaspadaan di Indonesia, terutama di Bali, menyusul ancaman serangan teroris yang meningkat.

DFAT juga memperingatkan bahwa petugas imigrasi Indonesia kemungkinan tidak akan memperbolehkan masuk warga Australia yang memiliki catatan kriminal.

Terkait disebutnya nama Surabaya dalam peringatan oleh Kedubes AS di Jakarta itu,Walikota Tri Rismaharini mengaku telah berkoordinasi dengan jajaran samping yakni TNI dan Polri untuk menyikapi kabar itu.

Meski begitu, lanjut Risma, pihaknya sudah menginstruksikan kesiagaan sampai ke tingkat bawah yakni Kecamatan dan Kelurahan. “Kalau yang melalui Bandara Juanda, tentu sudah diluar kewenangan saya sebagai Walikota Surabaya, karena bandara itu masuk wilayah Sidoarjo. Hanya namanya saja memang bandara juanda Surabaya,” terang Tri Rismaharini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement