REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Lalu Abdul Hadi Faesal mengatakan, kondisi pariwisata di Lombok masih berjalan normal dan belum ada dampak dari pengaruh serangan teror di Jawa Timur. Pun dengan adanya travel advice yang dikeluarkan sejumlah negara juga belum berdampak bagi sektor pariwisata di Lombok.
"Travel advice lima negara tidak berpengaruh kepada kita. Sampai hari ini, kita cek ke hotel-hotel yang ada di Lombok, tak satu pun tamu batalkan reservasi dan booking hotel-hotel kita," ujar Hadi di Mataram, NTB, Selasa (15/5).
Kata Hadi, hal tersebut menjadi bukti bahwa sektor pariwisata di Lombok masih berjalan normal dan tidak terpengaruh dengan adanya serangan teror di Jawa Timur.
Namun begitu, para pelaku industri perhotelan tetap meningkatkan pengamanan dengan memeriksa kendaraan yang masuk ke hotel dengan lebih seksama, mulai menggunakan metal detektor maupun pemeriksaan secara manual.
"Bagi yang tidak punya metal detector bisa melakukan dengan cara manual, tetapi sampaikan permintaan maaf kepada tamu hotel yang mau masuk, dengan terpaksa kami lakukan pengamanan karena ini bagian cara kita amankan tamu yang akan menginap," katanya menambahkan.