Rabu 16 May 2018 18:11 WIB

Menpar Ungkap Dampak Travel Advice pada Pariwisata Indonesia

Sebanyak 14 negara menerbitkan travel advice ke Indonesia.

Red: Nur Aini
Menteri Pariwisata, Arief Yahya.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menteri Pariwisata, Arief Yahya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan bahwa pariwisata Indonesia belum terdampak dari adanya 14 negara yang mengeluarkan travel advice atau saran bepergian ke Indonesia.

"Kementerian Pariwisata melakukan monitoring terus. Bersyukurnya belum ada pembatalan, terutama di Bali yang jadi barometer. Tapi kita berkewajiban untuk mengumumkan kalau terjadi demikian," kata Arief di lingkungan istana kepresidenan Jakarta, Rabu (16/5).

Ke-14 negara dan entitas yang mengeluarkan travel advice adalah Inggris, Amerika Serikat, Australia, Hong Kong, Selandia Baru, Singapura, Malaysia, Polandia, Irlandia, Kanada, Prancis, Filipina, Swiss, dan Brazil.

"Kita harus jujur di situ. Kita harus segera mengumumkan kalau sudah 'recovery' seperti yang kita umumkan dulu saat bom Sarinah. Kejadian kita umumkan dalam waktu empat jam 'recovery'," kata Arief.

Menurut Arief, pihaknya sudah mengecek tiga destinasi utama yaitu Bali, Jakarta, dan kepulauan Riau dan tidak ditemukan adanya pembatalan.

"Itu yang penting sampai pagi tadi. Sore ini akan saya cek lagi. Kalau sampai 'travel warning (larangan berpergian) akan kena (dampak). Contohnya Gunung Agung itu kena sejuta (pembatalan) begitu travel warning sudah dilarang. Kalau travel advice itu belum dilarang dan diingatkan saja," ungkap Arief.

Arief pun sulit untuk memprediksi turunnya angka wisatawan kecuali bila hal itu sudah terjadi. "Perkembangan selanjutnya tidak semua bisa menjamin, jadi susah (memprediksi), kita berharap semoga pemulihannya cepat, kalai terus-menerus seperti itu akan berdampak karenanya kita harapkan segera diatasi," ungkap rief.

Sedangkan Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir mengatakan bahwa Kementerian Luar Negeri juga menyampaikan informasi mengenai kondisi terkini di Indonesia melalui perwakilan-perwakilan di luar negeri. "Kita mengatakan kita aman, kita aman. Semua berjalan normal bahkan di Surabaya sudah berjalan normal. Makanya pendekatan yang kita sampaikan adalah informasi yang kita bagi dari perwakilan ke negara-negara lain adalah bahwa Indonesia aman," kata Fachir.

Pemerintah menurut Fachir juga ikut menjamin keamanan penyelenggaraan kegiatan internasional yang rencananya akan dilakukan di Indonesia. Sejumlah kegiatan internasional yang akan digelar itu yakni Asian Games dan pertemuan IMF-Bank Dunia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement