REPUBLIKA.CO.ID, KEBAYORAN BARU -- Warga Kompleks Bank, Kelurahan Pulo, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, geram lantaran Kali Krukut tidak kunjung dikeruk. Padahal, Kali Krukut sangat dekat dengan Kantor Wali Kota Jaksel dan Kantor Kelurahan Pulo.
Budi, warga Kompleks Bank mengatakan setiap Bendung Katulampa dibuka atau hujan deras turun, seluruh jalanan perumahannya berubah seperti sungai. Air meluap karena Kali Krukut mengalami pendangkalan. "Tidak hanya sebatas mata kaki, genangan air sampai batas pinggang orang dewasa," kata Budi, Ahad (4/1).
Bahkan ia menyebut di Jalan Liliani di dalam kompleks tersebut, genangan air mencapai 1,5 meter. "Beruntung bagi warga dengan rumah yang bertingkat. Tapi bagi rumah yabg tidak bertingkat terpaksa harus mengungsi sampai air surut," ucap dia.
Sebenarnya air yang menggenangi perumahannya tidak berlangsung lama. Sebab, air langsung mengalir ke Kali Krukut. Tapi yang menjadi permasalahan, kata dia, arus air yang mengalir sangat kuat. Sehingga warga harus menutup jalan dengan portal agar air tidak membentuk ombak ketika ada kendaraan lewat.
"Portal jalan diturunkan, agar kendaraan tidak lewat. Kalau lewat ombak air bisa pecahlan kaca," imbuh Budi.
Sebelumnya pejabat sementara Suku Dinas Pekerjaan Umum Air, Yusmada Faizal mengatakan, pengerukan tidak bisa dilakukan di Kali Krukut. Ia beralasan tidak ada lahan untuk alat berat melakukan pengerukan.
Menurutnya, banyaknya rumah warga yang berdiri di pinggiran Kali Krutuk menghambat pengerukan. Apalagi warga yang rumahnya di bantaran kali memiliki surat-surat. "Permasalahannya tidak ada lahan untuk lalu lintas alat," ujar Yusmada pada akhir Desember lalu.