Jumat 02 Jan 2015 21:00 WIB

Pedagang Pasar Klewer Berjualan di Parkiran Masjid Agung

Rep: Edy Setyoko/ Red: Indira Rezkisari
Suasana Pasar Klewer sebelum terbakar.
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Suasana Pasar Klewer sebelum terbakar.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Pedagang Pasar Klewer sepertinya sudah tak betah lagi menganggur, atau meratapi bencana kebakaran yang baru saja terjadi. Ratusan pedagang tekstil dan produk tekstil mulai beraktivitas lagi. Mereka berjualan di halaman parkir Masjid Agung Surakarta (MAS).

Sejak menjelang perayaan Tahun Baru 2015, ratusan pedagang Pasar  Klewer sudah mulai berjualan kembali. Mereka berjualan dengan menggunakan mobil untuk menggelar dagangan di pelataran parkir Masjid Agung Solo.

Humas Himpunan Pedagang Pasar Klewer (HPPK) Solo, Kusbani, mengatakan, pedagang tidak ingin berpangku tangan menunggu pembangunan pasar darurat. Soalnya, pembangunan pasar darurat membutuhkan waktu sedikitnya dua sampai tiga bulan.

''Ya, sambil menunggu pasar darurat, pedagang sudah mulai aktivitas berjualan di pelataran parkir Masjid Agung dengan menggunakan mobil. Yang tidak punya mobil, ya menggunakan emplek-emplek (kios sederhana). Pantauan saya ada 150 pedagang,'' kata Kusbani, Jumat (2/1).

Kusbani mengakui, sembari menunggu pasar darurat, pemkot sebenarnya menawarkan kios di 11 pasar tradisional, agar ditempati pedagang Pasar Klewer. Namun, kata Kusbani, tawaran itu ditolak pedagang.

''Pernah kami tawarkan ke teman-teman pedagang, kelihatannya menolak kalau dialihkan ke pasar-pasar yang lain. Selain memutus komunikasi, penyesuaian di tempat baru nantinya justru membuat pedagang tambah stres,'' ungkapnya.

Kusbani berharap, Dinas Pengelola Pasar (DPP) memfasilitasi aktivitas pedagang di pelataran parkir Masjid Agung. Fasilitas itu dalam bentuk penataan tempat dan pemberian identitas pedagang. Misalnya, dengan spanduk yang menyatakan 'tempat berjualan pedagang Pasar Klewer' dan sebagainya.

Kemarin, pedagang sempat berebut tempat. Hingga perlu penataan Dinas Pengelola Pasar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement