REPUBLIKA.CO.ID,PALEMBANG--Provinsi Sumatera Selatan akan meluncurkan pengalengan pindang ikan patin pada tahun 2015 agar bisa membantu kalangan masyarakat setempat.
"Pada tahun 2015 kita sedang menyiapkan workshop (lokakarya) pengalengan makanan," kata Kepala Balitbangda Sumsel Ekowati Retnaningsih di Palembang, Kamis.
Menurut dia, rencananya peluncuran pindang ikan patin dalam kaleng itu akan dilaksanakan pada tahun ini.
Sementara mengenai anggarannya dilakukan secara bertahap. Pada tahun 2014 dibangun ruangan, sedangkan pada 2015 pengisian peralatan yang anggarannya Rp 700 juta, katanya.
Ia mengatakan pemerintah daerah membuat pengalengan, sementara masyarakat tinggal memanfaatkannya.
"UKM kerja sama dengan pemerintah, mereka memasak di laboratorium kita. Nanti membayar per kalengnya berapa," ujarnya.
Ia menuturkan, dengan sistem itu UKM tidak berat, karena tidak perlu membeli peralatan yang biayanya besar.
Jadi, pemerintah bisa membantu UKM yang dananya terbatas. Bisa banyak merk yang dikalengkan dan produk bisa juga buah, ujarnya.
UKM hanya membayar ongkos pengalengan saja ke pemerintah dan ini nantinya bisa menjadi pendapatan asli daerah, jadi membantu masyarakat, tapi membantu PAD Sumsel juga.
Ia menyatakan, dipilihnya ikan patin, karena berdasarkan data di Dinas Perikanan, Sumsel merupakan sentra penghasil ikan patin.
Ikan patin selain dijual segar, katanya, juga ada yang dikemas dalam kaleng sehingga bisa menjadi oleh-oleh khas Sumsel, karena tahan lama.